Potensi Ekonomi Biru Riau: Mampukah Menyaingi Singapura?
Provinsi Riau memiliki peluang besar untuk mengembangkan ekonomi biru, namun potensi ini belum dimanfaatkan secara maksimal. Hal ini diungkapkan oleh Marcellus Hakeng Jayawibawa, pengamat maritim dari Ikatan Keluarga Alumni Lemhannas Strategic Center (ISC).
Marcellus menjelaskan bahwa Riau memiliki keuntungan geografis dan sumber daya yang memadai untuk menjadi pusat pertumbuhan ekonomi berbasis laut. Dengan garis pantai yang panjang, kedekatan dengan Selat Malaka, dan wilayah pesisir yang luas, Riau memiliki modal dasar untuk mengembangkan sektor-sektor seperti perikanan, pariwisata bahari, perkapalan, dan transportasi laut.
Menurutnya, Riau berpotensi menjadi klaster logistik kelautan yang kompetitif, bahkan mampu bersaing dengan negara-negara tetangga seperti Malaysia dan Singapura. Untuk mewujudkan hal ini, Marcellus mengusulkan pembangunan infrastruktur pelabuhan di Riau dengan pendekatan port connectivity and integrated maritime development.
Ia menekankan pentingnya mengintegrasikan pelabuhan-pelabuhan strategis seperti Dumai, Tanjung Buton, Pelabuhan RAPP Futong, dan Kuala Enok ke dalam satu sistem logistik laut yang terpadu. Konektivitas maritim yang efisien akan memperkuat posisi Riau dalam rantai pasok nasional dan internasional, serta menjadikannya simpul logistik utama di wilayah barat Indonesia.
Marcellus juga mendorong kerja sama antara pemerintah pusat dan daerah, sektor swasta, dan akademisi dalam membangun fondasi maritim Riau. Ia meyakini bahwa Riau memiliki peluang untuk menjadi poros ekonomi laut yang melayani kepentingan dalam negeri hingga kawasan Asia Tenggara.
Berikut adalah beberapa poin penting untuk mewujudkan potensi ekonomi biru Riau:
- Pengembangan Infrastruktur Pelabuhan: Peningkatan fasilitas dan kapasitas pelabuhan untuk mendukung kegiatan ekspor impor dan logistik.
- Peningkatan Konektivitas Maritim: Membangun jaringan transportasi laut yang efisien dan terintegrasi untuk menghubungkan Riau dengan wilayah lain di Indonesia dan dunia.
- Pengembangan Sektor Perikanan: Mendorong budidaya perikanan berkelanjutan dan meningkatkan nilai tambah produk perikanan.
- Pengembangan Pariwisata Bahari: Mempromosikan potensi wisata bahari Riau, seperti pantai, pulau-pulau, dan terumbu karang.
- Pengembangan Industri Perkapalan: Mendukung pembangunan dan perbaikan kapal di Riau.
Marcellus menyimpulkan bahwa Riau memiliki semua syarat untuk menjadi pusat kekuatan ekonomi berbasis maritim. Yang dibutuhkan saat ini adalah kemauan politik dan komitmen kolektif untuk mewujudkannya.
Untuk mencapai tujuan tersebut, Riau perlu fokus pada:
- Investasi dalam Infrastruktur: Peningkatan infrastruktur pelabuhan, jalan, dan fasilitas pendukung lainnya.
- Peningkatan Kualitas Sumber Daya Manusia: Pelatihan dan pendidikan untuk meningkatkan keterampilan tenaga kerja di sektor maritim.
- Penyederhanaan Regulasi: Menciptakan iklim investasi yang kondusif dengan mengurangi birokrasi dan regulasi yang menghambat.
- Promosi dan Pemasaran: Mempromosikan potensi ekonomi biru Riau kepada investor dan pasar internasional.
Dengan langkah-langkah yang tepat, Riau dapat mewujudkan potensinya sebagai pusat ekonomi maritim yang berdaya saing dan memberikan manfaat bagi masyarakat.