Deswita Maharani Ungkap Alasan Absen di Wisuda Putri Sambung: Sebuah Penghormatan
Keputusan aktris Deswita Maharani untuk tidak menghadiri acara wisuda Harleyava Princy, putri dari pernikahan sebelumnya sang suami, Ferry Maryadi, menuai berbagai reaksi positif dari warganet. Banyak yang menilai tindakan Deswita sebagai bentuk penghormatan mendalam kepada Risma Nilawati, ibu kandung dari Leya, sapaan akrab Harleyava Princy.
Deswita Maharani menjelaskan bahwa ketidakhadirannya di momen penting tersebut merupakan hasil kesepakatan bersama yang telah dibangun sejak awal pernikahannya dengan Ferry Maryadi. Menurutnya, momen wisuda adalah saat yang tepat bagi orang tua kandung untuk memberikan dukungan dan kebahagiaan kepada anak mereka. Ia merasa bahwa kehadiran dirinya tidak diperlukan selama ayah dan ibu kandung Leya dapat hadir.
"Ini sudah menjadi komitmen kami sejak awal," ungkap Deswita saat ditemui di Jakarta Selatan. Komitmen ini bukan hanya berlaku untuk acara wisuda, tetapi juga untuk acara-acara penting lainnya dalam kehidupan Leya. Deswita mencontohkan, saat Leya lulus dari SMP dan melanjutkan ke SMA, hanya Ferry Maryadi dan Risma Nilawati yang hadir.
Deswita menambahkan, dirinya hanya akan hadir jika Risma Nilawati berhalangan. "Misalnya, jika Leya tampil dan ibunya sedang bekerja, saya akan menggantikannya," jelasnya. Sikap bijaksana Deswita ini mencerminkan kedewasaan dalam membangun hubungan keluarga yang harmonis, terutama dalam keluarga dengan latar belakang yang kompleks.
Sebelum menikah dengan Deswita Maharani pada tahun 2012, Ferry Maryadi pernah menikah dengan Risma Nilawati dan dikaruniai seorang putri, Harleyava Princy. Pernikahan Ferry dan Risma harus kandas di tengah jalan. Dari pernikahannya dengan Deswita, Ferry dikaruniai seorang putra bernama Kabay Anaking Maryadi.
Keputusan Deswita untuk memberikan ruang bagi ibu kandung Leya di momen-momen penting diapresiasi banyak pihak. Hal ini menunjukkan bahwa Deswita tidak hanya berperan sebagai ibu sambung, tetapi juga sebagai sosok yang bijaksana dan penuh pengertian, mengutamakan kebahagiaan dan kepentingan terbaik bagi anak sambungnya. Ia menyadari pentingnya peran orang tua kandung dalam kehidupan seorang anak, dan berusaha untuk mendukung serta menghormati peran tersebut.
Sikap Deswita Maharani ini menjadi contoh positif bagi banyak keluarga dengan dinamika serupa. Ia membuktikan bahwa dengan komunikasi yang baik, pengertian, dan rasa hormat, sebuah keluarga yang harmonis dapat dibangun, meskipun dengan latar belakang yang berbeda.