Ribuan Pendaki Tanpa Izin Dipaksa Turun dari Gunung Gede Pangrango

Balai Besar Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (TNGGP) mengambil tindakan tegas dengan menurunkan paksa ribuan pendaki ilegal yang kedapatan mendaki tanpa izin resmi. Operasi penertiban ini dilakukan selama periode libur panjang baru-baru ini.

Lebih dari 2.600 pendaki terjaring dalam operasi penertiban yang digelar TNGGP. Para pendaki tersebut tidak dapat menunjukkan izin pendakian yang sah saat diperiksa oleh petugas. Modus operandi yang ditemukan adalah para pendaki memperoleh izin ilegal dari base camp (BC) yang tidak memiliki kewenangan untuk mengeluarkan izin pendakian.

Agus Deni, Ketua Tim Kerja Data, Evaluasi, Pelaporan dan Kehumasan TNGGP, menjelaskan bahwa pihaknya telah menempatkan petugas di jalur-jalur ilegal pendakian selama 24 jam untuk mencegah masuknya pendaki tanpa izin. Patroli rutin juga dilakukan di jalur pendakian resmi.

"Pada tanggal 30 Mei, kami menjaring 687 orang, dan pada tanggal 31 Mei, jumlahnya meningkat menjadi 1.971 orang," ujar Agus.

Petugas kemudian mendata identitas seluruh pendaki ilegal dan memberikan pembinaan. TNGGP menekankan bahwa hanya Hiking Organizer (HO) resmi yang memiliki izin untuk mengelola pendakian di Gunung Gede Pangrango. HO resmi tersebut adalah:

  • Basecamp GEPANGKU
  • KOBEL ADVENTURE
  • Usaha Sajalur Salam Rimba (USSR)
  • dolan.gedepangrango
  • mt_gedepangrango

TNGGP akan menindaklanjuti kasus ini sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Hal ini mencakup penindakan terhadap oknum petugas, HO ilegal, maupun pendaki yang melanggar aturan.

Saat ini, TNGGP tidak lagi menerbitkan Surat Izin Masuk Kawasan Konservasi (SIMAKSI) secara manual. Sebagai gantinya, digunakan kode batang (barcode) yang berisi data pendaki setelah melakukan pendaftaran online. Pendaftaran online ini mewajibkan calon pendaki untuk menyiapkan beberapa dokumen, seperti surat kesehatan, surat pernyataan bagi pendaki di bawah 16 tahun atau di atas 60 tahun, serta pendampingan untuk memastikan keselamatan selama pendakian.

Gunung Gede Pangrango merupakan salah satu taman nasional dengan ekosistem hutan hujan tropis pegunungan yang menjadi tujuan wisata populer, terutama bagi wisatawan dari kota-kota besar seperti Jabodetabek. Kegiatan pendakian Gunung Gede dan Gunung Pangrango masih menjadi daya tarik utama.

Balai Besar TNGGP terus berupaya meningkatkan pelayanan kepada pengunjung, termasuk melalui pendaftaran online, penerapan kuota 600 orang per hari, melibatkan masyarakat dan sukarelawan dalam pelayanan wisata, serta memantau kondisi cuaca dan memberlakukan buka tutup pendakian sesuai kebutuhan.