Belalang Ranting Putih Tutari: Ikon Endemik Papua yang Terukir dalam Sejarah
Keunikan fauna Papua kembali terungkap di Situs Megalitik Tutari, Jayapura, melalui kehadiran belalang ranting putih (stick insect). Serangga ini bukan hanya sekadar penghuni hutan tropis, melainkan juga bagian integral dari warisan budaya masyarakat Tutari. Keberadaannya menjadi daya tarik tersendiri bagi para peneliti dan pengunjung situs bersejarah tersebut.
Menurut catatan Pusat Arkeologi Lingkungan BRIN, belalang ranting umumnya ditemukan di wilayah Kalimantan dan Pulau Komodo. Namun, yang membuat belalang ranting di Tutari istimewa adalah warnanya yang putih menyerupai ranting pohon kayu putih. Beberapa varian bahkan memiliki warna hijau, yang memungkinkannya berkamuflase di antara dedaunan. Meski belum tergolong sebagai satwa langka, keberadaan belalang ranting di Tutari tetap menjadi perhatian penting untuk konservasi.
Belalang ranting putih Tutari bukan hanya sekadar penghuni hutan, tetapi juga memiliki nilai budaya yang mendalam. Jejaknya dapat ditemukan dalam lukisan-lukisan prasejarah yang menghiasi permukaan batu di situs megalitik tersebut. Diperkirakan, lukisan-lukisan ini dibuat sekitar 1.300 tahun lalu oleh leluhur masyarakat Tutari. Motif belalang ranting diyakini memiliki makna simbolis, yaitu harapan untuk mendapatkan hasil buruan yang melimpah. Ritual perburuan konon dilakukan setelah lukisan tersebut dibuat.
Belalang ranting putih memiliki ciri fisik yang khas. Tubuhnya memanjang seperti ranting, dengan kaki-kaki ramping yang juga memanjang. Ukuran tubuhnya dapat mencapai 20 sentimeter saat dewasa. Warna putihnya berfungsi sebagai kamuflase alami untuk melindungi diri dari predator. Belalang ini memakan daun-daun pohon kayu putih, yang banyak tumbuh di sekitar Situs Megalitik Tutari.
Kemampuan kamuflase belalang ranting putih sangat mengagumkan. Ketika merasa terancam, ia akan menjatuhkan diri dari ranting dan berdiam diri, menyamar sebagai ranting kering. Hal ini membuat belalang ranting sulit ditemukan, kecuali bagi mereka yang sangat beruntung dan teliti.
Ciri Fisik Belalang Ranting Putih Tutari:
- Warna: Putih menyerupai ranting kayu putih, beberapa varian berwarna hijau.
- Bentuk Tubuh: Bulat memanjang seperti ranting.
- Ukuran: Mencapai 20 sentimeter saat dewasa.
- Kaki: Ramping dan memanjang.
- Makanan: Daun pohon kayu putih.
Keberadaan belalang ranting putih di Situs Megalitik Tutari menjadi bukti kekayaan keanekaragaman hayati Papua dan pentingnya menjaga kelestarian lingkungan. Satwa endemik ini bukan hanya aset alam, tetapi juga bagian dari warisan budaya yang tak ternilai harganya. Upaya konservasi yang berkelanjutan sangat diperlukan untuk memastikan bahwa belalang ranting putih Tutari tetap dapat dinikmati oleh generasi mendatang.