Dari Kemiskinan ke Konglomerasi: Kisah Inspiratif Soedono Salim, Pendiri Indofood

Di balik kesuksesan Indofood, sebuah perusahaan raksasa yang produknya merajai pasar makanan di Indonesia dan mancanegara, tersimpan kisah inspiratif seorang anak desa yang berjuang melawan kemiskinan. Soedono Salim, atau yang lebih dikenal dengan nama Om Liem, pendiri kerajaan bisnis Salim Group, melewati masa kecil yang penuh kesulitan sebelum akhirnya menjadi salah satu tokoh bisnis paling berpengaruh di Indonesia.

Lahir dengan nama Lim Sioe Liong di sebuah desa kecil di Fujian, Tiongkok, Om Liem berasal dari keluarga petani yang hidup serba kekurangan. Keterbatasan ekonomi memaksa dirinya untuk putus sekolah di usia 15 tahun dan membantu keluarga dengan berjualan mie. Kondisi inilah yang kemudian mendorongnya untuk merantau ke Indonesia pada tahun 1939, mengikuti jejak sang kakak.

Setibanya di Indonesia, Om Liem memulai karirnya dengan menjadi pemasok cengkeh untuk perusahaan-perusahaan rokok di Kudus dan Semarang. Bisnis cengkeh ini menjadi fondasi awal dari kerajaan bisnisnya, selain bisnis tekstil yang juga digelutinya. Pada masa pemerintahan Presiden Soeharto, Om Liem melebarkan sayap bisnisnya ke sektor perbankan dengan mendirikan Bank Windu Kencana dan Bank Central Asia (BCA).

Bersama dengan rekan-rekan bisnisnya, yang dikenal dengan julukan 'The Gangs of Four', Om Liem mendirikan PT Bogasari, perusahaan tepung terigu terbesar di Indonesia. Pada masanya, Bogasari menguasai mayoritas pasar terigu di Indonesia. Namun, badai krisis moneter tahun 1997 menghantam bisnis Om Liem. Utang perusahaan yang mencapai puluhan triliun rupiah memaksa dirinya untuk menjual beberapa aset berharganya, termasuk saham di Indocement, BCA, dan Indomobil.

Meski terpuruk, Om Liem tidak menyerah. Ia bangkit kembali dengan fokus pada PT Indofood Sukses Makmur Tbk, perusahaan yang memproduksi Indomie, produk mie instan yang telah mendunia. Kegigihan dan strategi bisnis yang tepat mengantarkan Om Liem kembali ke puncak kejayaan. Pada tahun 2006, ia masuk dalam daftar 10 orang terkaya di Indonesia versi majalah Forbes.

Om Liem meninggal dunia pada tahun 2012, meninggalkan warisan bisnis yang kini diteruskan oleh putranya, Anthoni Salim. Keluarga Salim saat ini menduduki peringkat lima besar sebagai keluarga terkaya di Indonesia, dengan total kekayaan mencapai miliaran dollar AS. Kisah hidup Om Liem adalah bukti nyata bahwa dengan kerja keras, ketekunan, dan visi yang kuat, kemiskinan bukanlah penghalang untuk meraih kesuksesan.

Berikut adalah daftar perusahaan yang pernah atau masih menjadi bagian dari kerajaan bisnis Salim Group:

  • PT Indofood Sukses Makmur Tbk
  • PT Bogasari
  • Bank Central Asia (BCA)
  • PT Indocement Tunggal Perkasa
  • PT Indomobil Sukses Internasional
  • Bank Windu Kencana