Indonesia Berpotensi Ekspor Beras ke Malaysia: Momentum Surplus dan Peluang Kerja Sama Bisnis

Indonesia tengah menjajaki peluang ekspor beras ke Malaysia, memanfaatkan surplus cadangan beras pemerintah (CBP) yang mencapai 4 juta ton. Inisiatif ini membuka potensi kerja sama bisnis antara kedua negara, khususnya bagi produsen beras di wilayah perbatasan.

Kementerian Pertanian (Kementan) menargetkan pengiriman awal sebesar 2.000 ton beras per bulan, dengan total 24.000 ton per tahun. Skema yang digunakan adalah business to business (B2B), di mana perusahaan beras swasta maupun Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dapat berperan aktif dalam merealisasikan ekspor ini. Pemerintah memberikan keleluasaan kepada pelaku bisnis untuk menentukan jenis beras yang akan diekspor, baik medium maupun premium, asalkan kebutuhan dalam negeri telah terpenuhi.

Kalimantan Barat (Kalbar), dengan kedekatan geografis dan potensi pertaniannya, menjadi salah satu wilayah yang dipertimbangkan sebagai basis ekspor. Kabupaten Sambas, yang berbatasan langsung dengan Malaysia, memiliki potensi besar dalam mendukung inisiatif ini. Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menyatakan bahwa perusahaan-perusahaan di daerah yang berdekatan dengan Malaysia memiliki peluang besar untuk terlibat.

Lonjakan stok CBP hingga 4 juta ton merupakan rekor tertinggi sejak berdirinya Bulog pada tahun 1969. Kondisi ini didorong oleh sejumlah faktor, antara lain:

  • Peningkatan kuota pupuk bersubsidi.
  • Reformasi sistem distribusi pupuk yang lebih tepat sasaran.
  • Penetapan harga gabah petani sebesar Rp6.500 per kilogram.

Kebijakan-kebijakan ini berdampak positif pada serapan beras oleh Bulog, yang mencapai 2,429 juta ton hingga 31 Mei 2025. Angka ini menunjukkan peningkatan signifikan dibandingkan periode yang sama dalam lima tahun terakhir. Dengan pasokan beras yang melimpah, Indonesia kini memiliki potensi untuk memenuhi permintaan dari negara-negara tetangga, termasuk Malaysia.

Keputusan akhir mengenai perusahaan yang akan ditunjuk untuk melakukan ekspor beras ke Malaysia masih dalam proses. Pemerintah memberikan peluang kepada semua produsen beras yang memenuhi syarat dan siap untuk bersaing di pasar internasional. Realisasi ekspor ini diharapkan dapat memperkuat hubungan ekonomi antara Indonesia dan Malaysia, sekaligus memberikan nilai tambah bagi petani dan pelaku usaha beras di Tanah Air.