Perjuangan Dul Jaelani Menemukan Jati Diri: Sempat Merasa Tidak Percaya Diri Dibayangi Al dan El

Dul Jaelani, putra bungsu dari Ahmad Dhani dan Maia Estianty, telah lama menjadi sorotan publik. Tumbuh di bawah bayang-bayang popularitas kedua kakaknya, Al Ghazali dan El Rumi, membentuk sebuah perjalanan unik dalam menemukan jati dirinya. Meskipun kini dikenal dengan gaya rambut gondrongnya yang khas dan kepercayaan diri yang terpancar, Dul mengaku pernah mengalami masa-masa sulit menerima diri apa adanya, terutama di masa remajanya.

"Dulu iya, insecure. Dulu, pas remaja ya," ungkap Dul saat ditemui di Jakarta Utara. Masa remaja, diakuinya, adalah periode di mana penampilan memiliki pengaruh signifikan terhadap rasa percaya diri. Keinginan untuk bergaul dan menyesuaikan diri dengan tren saat itu sempat membuatnya terlalu fokus pada penampilan fisik.

Namun, seiring berjalannya waktu dan bertambahnya pengalaman, Dul Jaelani semakin bijak dalam memandang hal tersebut. Ia menyadari bahwa ada hal-hal yang jauh lebih esensial daripada sekadar penampilan luar. Fokusnya bergeser pada pengembangan diri dan pencapaian yang lebih bermakna.

Salah satu ciri khas Dul Jaelani yang paling mencolok adalah gaya rambut gondrongnya. Gaya ini menjadi pembeda yang kontras dengan penampilan kedua kakaknya yang cenderung lebih rapi dan modern. Bagi Dul, rambut gondrong bukan hanya sekadar gaya, tetapi juga simbol perlawanan dan kebebasan berekspresi. Ia merasa nyaman dan percaya diri dengan penampilannya yang unik ini.

Pilihan Dul untuk mempertahankan rambut gondrongnya juga didorong oleh kekagumannya terhadap tokoh-tokoh dunia yang ia idolakan. John Lennon, Kurt Cobain, dan bahkan Nabi Muhammad, adalah beberapa figur publik yang dikenal dengan rambut gondrongnya. Inspirasi dari tokoh-tokoh tersebut semakin memantapkan keyakinan Dul untuk tetap setia pada gaya rambut yang ia sukai. Baginya, gondrong bukan hanya soal penampilan, tetapi juga identitas dan ekspresi diri.