Konflik Gaza Memanas: Puluhan Warga Sipil Tewas di Tengah Distribusi Bantuan, Israel Sangkal Keterlibatan
Gelombang kekerasan kembali menyelimuti Jalur Gaza, dengan laporan terbaru menyebutkan puluhan warga sipil Palestina tewas dan ratusan lainnya luka-luka di dekat lokasi distribusi bantuan kemanusiaan. Insiden tragis ini terjadi di tengah upaya internasional untuk meringankan penderitaan warga Gaza yang terdampak konflik berkepanjangan.
Menurut keterangan dari badan pertahanan sipil Gaza, sedikitnya 31 orang kehilangan nyawa dan lebih dari 176 lainnya mengalami luka-luka akibat serangan yang diduga dilakukan oleh pasukan Israel. Serangan tersebut, sebagaimana dilaporkan, menyasar ribuan warga sipil yang tengah berkumpul di dekat pusat bantuan yang didukung oleh Amerika Serikat di Rafah, Gaza Selatan. Saksi mata menggambarkan suasana kacau dan panik saat serangan terjadi, dengan orang-orang berusaha menyelamatkan diri di tengah kepungan tembakan.
Abdullah Barbakh, seorang warga Palestina berusia 58 tahun yang berada di lokasi kejadian, menuturkan bahwa tentara Israel melepaskan tembakan dari pesawat nirawak dan tank. Ia mempertanyakan alasan penembakan tersebut, mengingat warga sipil dikumpulkan di pusat bantuan untuk menerima bantuan kemanusiaan. Gambar-gambar yang beredar menunjukkan warga Palestina mengangkut jenazah dengan menggunakan kereta keledai, sementara yang lain membawa kotak dan tas berisi bantuan di bawah terik matahari.
Di lokasi distribusi bantuan lainnya di Gaza tengah, tim penyelamat dilaporkan mengevakuasi sejumlah korban luka-luka. Seorang juru bicara pertahanan sipil melaporkan adanya satu orang tewas dan puluhan lainnya terluka akibat tembakan yang juga disalahkan kepada pasukan Israel.
Menanggapi tuduhan tersebut, militer Israel membantah keterlibatan dalam serangan yang menewaskan warga sipil di dekat lokasi distribusi bantuan. Mereka menyatakan bahwa penyelidikan awal menunjukkan pasukan mereka tidak menembaki warga sipil yang berada di sekitar atau di dalam lokasi tersebut. Militer Israel juga menuding Hamas menyebarkan laporan palsu dan berupaya melemahkan upaya distribusi makanan di Jalur Gaza.
Senada dengan pernyataan militer Israel, seorang juru bicara Yayasan Kemanusiaan Gaza (GHF) juga membantah adanya korban jiwa atau luka-luka di lokasi distribusi bantuan mereka. Mereka menuding Hamas secara aktif memprovokasi laporan palsu tersebut.
Insiden ini semakin memperburuk situasi kemanusiaan di Jalur Gaza, di mana ratusan ribu warga sipil sangat bergantung pada bantuan internasional untuk memenuhi kebutuhan dasar mereka. Konflik yang berkepanjangan telah menghancurkan infrastruktur dan perekonomian Gaza, menyebabkan krisis kemanusiaan yang mendalam.