Sergio van Dijk Ungkap Perbedaan Tekanan Membela Timnas Indonesia Dibandingkan Klub Eropa

Mantan penyerang Timnas Indonesia, Sergio van Dijk, baru-baru ini berbagi pengalamannya mengenai perbedaan tekanan yang dirasakan saat membela skuad Garuda dibandingkan ketika bermain di klub-klub Eropa. Dalam sebuah wawancara di podcast The Haye Way bersama Neil Peterson, Van Dijk menjelaskan bagaimana besarnya populasi Indonesia turut memengaruhi ekspektasi dan tekanan yang dirasakan pemain.

Menurut Van Dijk, perbedaan utama terletak pada jumlah penduduk dan dukungan yang diterima. Belanda, dengan populasi sekitar 17 juta jiwa, memiliki basis penggemar sepak bola yang terbagi di antara berbagai klub. Sementara itu, Indonesia dengan populasi 270 juta jiwa, memiliki basis penggemar sepak bola yang sangat besar dan mayoritas mendukung Timnas. Dukungan yang luar biasa ini, menurut Van Dijk, dapat menjadi sumber motivasi yang besar, tetapi juga dapat meningkatkan tekanan secara signifikan.

"Anda tidak bisa membandingkan tekanan saat bermain untuk Timnas. Di Belanda, saat Anda bermain untuk klub, ada sekitar 17 juta orang. Satu klub mungkin memiliki satu atau dua juta pendukung. Ini sangat berbeda dengan 270 juta orang di Indonesia," ujar Van Dijk.

Van Dijk menggambarkan bagaimana tekanan itu bisa terasa, terutama dalam situasi krusial seperti mengambil penalti. Membayangkan jutaan pasang mata yang menyaksikan, menurutnya, menambah beban mental yang signifikan. Pengalaman ini kontras dengan tekanan yang dirasakannya saat bermain di Eropa, di mana basis penggemar lebih terfragmentasi.

Pernyataan Van Dijk ini relevan dengan kondisi Timnas Indonesia saat ini, yang diperkuat oleh sejumlah pemain naturalisasi seperti Jay Idzes, Kevin Diks, Shayne Pattynama, dan Ole Romeny. Para pemain ini, yang memiliki pengalaman bermain di Eropa, kini harus beradaptasi dengan tekanan dan ekspektasi yang berbeda saat membela Timnas Indonesia.

Timnas Indonesia sendiri akan menghadapi tantangan berat dalam upaya mereka lolos ke Piala Dunia 2026. Pertandingan terdekat adalah melawan China pada tanggal 5 Juni 2025 di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta. Kemenangan dalam laga ini sangat penting untuk menjaga asa lolos ke putaran final Piala Dunia. Mampukah para pemain Garuda mengatasi tekanan dan meraih hasil positif?