KCI Siap Hadirkan Tambahan Armada KRL Modern, Layani Penumpang Mulai Pertengahan 2025

PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) terus berupaya meningkatkan kualitas dan kapasitas layanan bagi para pengguna setia Commuter Line. Sebagai bagian dari komitmen tersebut, KCI berencana untuk mengoperasikan dua rangkaian Kereta Rel Listrik (KRL) baru pada akhir Juni 2025. Penambahan ini merupakan kelanjutan dari kedatangan tiga rangkaian KRL impor dari Tiongkok yang telah mulai melayani penumpang pada tanggal 1 Juni 2025.

Direktur Utama KCI, Asdo Artriviyanto, menyampaikan bahwa pengoperasian KRL baru ini akan dilakukan secara bertahap. “Saat ini sudah ada tiga trainset (TS) yang beroperasi, dan dalam tiga minggu ke depan, kami akan mengoperasikan dua TS tambahan,” ujarnya saat melakukan peninjauan KRL baru.

Secara keseluruhan, KCI akan mengoperasikan 324 unit gerbong kereta yang terdiri dari 27 rangkaian, baik yang diproduksi oleh China Railway Rolling Stock Corporation (CRRC) maupun PT Industri Kereta Api (INKA). “Secara bertahap, seluruh 27 TS akan dioperasikan, baik yang impor maupun produk INKA,” jelas Asdo.

Rangkaian KRL yang baru diluncurkan akan melayani rute Bogor Line dan Cikarang Line, dengan frekuensi 10 kali perjalanan pulang pergi untuk setiap rangkaian di masing-masing jalur. Hal ini diharapkan dapat meningkatkan frekuensi perjalanan dan mengurangi kepadatan penumpang di jam-jam sibuk.

Vice President Public Relations KAI, Anne Purba, menambahkan bahwa penambahan armada KRL ini merupakan bagian dari strategi jangka panjang perusahaan untuk memenuhi kebutuhan mobilitas masyarakat yang terus meningkat, khususnya di wilayah Jabodetabek. Data menunjukkan bahwa Commuter Line Jabodetabek telah melayani 109,6 juta pelanggan selama periode Januari hingga April 2025, meningkat dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang mencapai 103 juta pelanggan. Pada tahun 2024, total volume pelanggan mencapai 328,1 juta, naik signifikan dari 290,8 juta pada tahun 2023.

"Angka ini semakin memperkuat peran Commuter Line sebagai moda transportasi andalan masyarakat urban, yang didukung oleh tarif yang disubsidi pemerintah melalui PSO (Public Service Obligation) dari DJKA (Direktorat Jenderal Perkeretaapian) Kementerian Perhubungan,” ungkap Anne.

Teknologi dan Fasilitas KRL Baru

KRL baru ini dilengkapi dengan berbagai teknologi modern untuk meningkatkan keselamatan dan kenyamanan penumpang. Salah satunya adalah Train Control Monitoring System (TCMS), sebuah sistem pengoperasian kereta terpusat yang memungkinkan pemantauan dan pengendalian operasional secara lebih efektif.

Sistem pintu otomatis pada KRL ini juga dilengkapi dengan teknologi antitrap, yang dirancang untuk mencegah penumpang terjepit pintu. KRL seri CLI-125 memiliki panjang 20 meter dan lebar 3 meter, dengan setiap rangkaian terdiri dari 12 kereta (SF12).

Desain eksterior KRL baru ini mengusung tema "Growing", dengan garis lengkung berwarna merah dan putih yang mengarah ke atas sebagai simbol pertumbuhan dan peningkatan layanan. Setiap kereta dilengkapi dengan 42 bangku di kabin dan 54 tempat duduk di area non-kabin, dengan kapasitas angkut 250-300 orang per kereta. Terdapat 8 pintu per kereta (4 di setiap sisi) untuk memperlancar arus naik dan turun penumpang.

Desain tempat duduk juga memperhatikan kenyamanan dan kebutuhan penumpang prioritas. Kursi prioritas ditandai dengan warna abu-abu dan ditempatkan dekat pintu untuk memudahkan akses bagi penumpang yang membutuhkan. Selain itu, terdapat area khusus untuk pengguna kursi roda yang terletak di ujung rangkaian, yaitu di kereta nomor 1 dan 12.

Dengan penambahan armada KRL baru dan penerapan teknologi modern, KCI berkomitmen untuk terus meningkatkan kualitas layanan dan memberikan pengalaman perjalanan yang lebih baik bagi seluruh pengguna Commuter Line.