Cemburu Membara: Istri Labrak Suami Gara-Gara Panggilan 'Baby' dari Rekan Kerja

Sebuah insiden yang memicu perdebatan sengit di media sosial terjadi di Singapura, ketika video amatir merekam luapan emosi seorang istri yang mendapati suaminya dipanggil 'baby' oleh seorang rekan kerja. Peristiwa yang terekam kamera ini dengan cepat menyebar di berbagai platform media sosial, memicu berbagai reaksi dari netizen.

Dalam rekaman yang viral tersebut, terlihat seorang pria berdiri di area parkir sebuah gedung, sementara suara wanita terdengar lantang dari atas. Wanita tersebut, yang diidentifikasi sebagai istri pria itu, meluapkan amarahnya karena panggilan 'baby' yang diterimanya dari rekan kerja suaminya. Nada bicaranya meninggi, mencerminkan kekecewaan dan kecurigaan yang mendalam.

Pria itu berusaha meredakan amarah istrinya dengan menjelaskan bahwa panggilan 'baby' adalah hal yang umum di tempat kerjanya. Ia mengklaim bahwa rekan kerjanya itu memanggil semua orang dengan sebutan yang sama. Namun, penjelasan ini justru semakin memicu emosi sang istri. Dengan nada sinis, ia mempertanyakan kebenaran klaim suaminya dan menuduhnya telah mengkhianatinya.

Situasi semakin memanas ketika sang istri melemparkan bantal dan guling dari lantai atas, sambil berteriak agar suaminya pergi dan tidak menampakkan diri di hadapannya malam itu. Pria itu terlihat memungut barang-barang yang dilempar istrinya dan meninggalkan lokasi kejadian.

Video singkat ini dengan cepat menjadi perbincangan hangat di dunia maya. Hingga saat ini, video tersebut telah mengumpulkan puluhan ribu likes dan ribuan komentar. Reaksi netizen pun beragam, mulai dari simpati terhadap sang istri, hingga komentar sinis terhadap rekan kerja yang menggunakan panggilan 'baby'. Beberapa netizen bahkan mempertanyakan profesionalitas rekan kerja tersebut. Insiden ini memicu perdebatan tentang batasan dalam hubungan profesional dan pribadi di tempat kerja, serta bagaimana panggilan sayang dapat disalahartikan dan memicu konflik dalam hubungan rumah tangga.

Video ini menjadi viral dan memicu diskusi online mengenai batas-batas profesionalisme di tempat kerja dan potensi kesalahpahaman yang timbul dari panggilan sayang. Kejadian ini mengingatkan akan pentingnya menjaga komunikasi yang terbuka dan jujur dalam hubungan rumah tangga, serta menghindari perilaku yang dapat menimbulkan kecurigaan dan konflik.