Arab Saudi Perketat Penerbitan Visa Umrah: Hotel Wajib Kantongi Izin Resmi

Pemerintah Arab Saudi kembali memperbarui aturan terkait pelaksanaan ibadah umrah. Setelah sebelumnya memperketat aturan haji, kini giliran proses penerbitan visa umrah yang akan diawasi lebih ketat, terutama terkait dengan reservasi akomodasi. Kebijakan ini diumumkan secara resmi oleh Kementerian Haji dan Umrah serta Kementerian Pariwisata Arab Saudi.

Fokus utama perubahan ini adalah persyaratan bahwa visa umrah hanya akan diterbitkan jika hotel yang dipesan jemaah telah memiliki izin resmi (tasreh) dari Difa' Madani dan Kementerian Pariwisata Arab Saudi. Asosiasi Muslim Penyelenggara Haji dan Umrah Republik Indonesia (AMPHURI) mengonfirmasi hal ini. Ahmad Barakwan, Kabid Umrah DPP AMPHURI, menjelaskan bahwa sistem baru ini mengharuskan hotel di Makkah dan Madinah memiliki tasreh sebelum visa umrah dapat diterbitkan.

Sistem baru ini mulai berlaku pada 14 Zulhijah 1446 H, dengan jemaah dapat memasuki Arab Saudi mulai 15 Zulhijah 1446 H. AMPHURI memprediksi bahwa aturan baru ini akan membuat proses penerbitan visa umrah menjadi lebih kompleks.

Persyaratan Hotel yang Wajib Dipenuhi:

Ahmad Barakwan menjelaskan lebih detail mengenai persyaratan hotel yang harus dipenuhi:

  • Izin Resmi: Hotel harus memiliki izin resmi dari Difa' Madani dan Kementerian Pariwisata Arab Saudi.
  • Kesesuaian Program: Reservasi hotel harus sesuai dengan program perjalanan yang telah dirancang, termasuk durasi menginap di Madinah dan Makkah.
  • Validasi Sistem Nusuk: Pemesanan hotel harus dimasukkan dan disetujui dalam sistem Nusuk, baik melalui wholesaler maupun pemesanan langsung ke hotel.

Proses ini harus tuntas sebelum visa diterbitkan, dan persetujuan dari pihak hotel dalam sistem Nusuk menjadi syarat mutlak. Tanpa persetujuan tersebut, visa umrah tidak akan dikeluarkan.

Perbandingan dengan Tahun Sebelumnya

Dibandingkan tahun sebelumnya, sistem penerbitan visa umrah kali ini jauh lebih ketat. Sebelumnya, penerbitan visa masih memungkinkan dengan hanya menggunakan Booking Reference Number (BRN), yang berpotensi dimanipulasi dengan memesan hotel yang tidak sesuai dengan program perjalanan sebenarnya. Sistem ini memungkinkan adanya praktik pemesanan hotel fiktif atau tidak sesuai dengan standar yang ditetapkan.

Namun, dengan sistem yang baru, praktik tersebut tidak lagi memungkinkan. Visa umrah hanya akan diterbitkan setelah mendapat persetujuan dari pihak hotel yang berizin Tasreh melalui platform Nusuk. Verifikasi melalui tasreh dan sistem Nusuk menjadi bagian dari pengawasan yang lebih ketat dari pemerintah Arab Saudi terhadap seluruh tahapan pelaksanaan ibadah umrah, mulai dari pemesanan hingga kedatangan jemaah.

Imbauan AMPHURI

AMPHURI juga telah mengeluarkan imbauan kepada seluruh penyelenggara umrah dan jemaah melalui akun Instagram resminya. Mereka mengingatkan untuk memastikan bahwa pemesanan hotel dilakukan pada akomodasi yang memiliki izin aktif dan resmi. Selain itu, program perjalanan harus disesuaikan dengan rincian hotel yang dipesan. Penyelenggara juga diwajibkan untuk memastikan data reservasi dimasukkan ke dalam sistem Nusuk dan telah mendapatkan persetujuan dari pihak hotel.