Edukasi Anak Dini: Tren Orang Tua Modern Investasi pada Kursus Tambahan

Gelaran Bridestory Market di ICE BSD, Kabupaten Tangerang, Banten, menjadi saksi bisu meningkatnya kesadaran orang tua terhadap pentingnya pendidikan anak usia dini. Ayunda Wardhani, CEO Bridestory, mengungkapkan bahwa saat ini, para orang tua semakin proaktif mencari berbagai kursus tambahan yang relevan untuk mengembangkan potensi anak-anak mereka.

Menurut Ayunda, kecenderungan ini paling menonjol pada orang tua yang memiliki anak berusia lima tahun ke atas. Pada usia ini, pendidikan formal dan informal menjadi prioritas utama. Orang tua berlomba-lomba mencari lembaga pendidikan yang menawarkan materi berkualitas, sesuai dengan usia dan tahap perkembangan anak. Tujuannya jelas, untuk mengoptimalkan kemampuan kognitif dan motorik anak sejak dini.

Pasar kursus pun semakin dinamis dan variatif. Tidak hanya terpaku pada pelajaran akademik konvensional, kini banyak tersedia pilihan kursus yang berfokus pada pengembangan kreativitas anak. Ayunda mencontohkan kursus coding dasar dan seni, yang semakin populer di kalangan orang tua. Kursus-kursus ini dianggap mampu merangsang imajinasi dan kemampuan problem-solving anak.

Namun demikian, Ayunda mengingatkan bahwa kebutuhan anak tetap beragam, tergantung pada usianya. Orang tua dengan anak usia balita cenderung lebih fokus pada pemenuhan kebutuhan esensial seperti pakaian dan perlengkapan bayi. Sementara itu, orang tua dengan anak yang lebih besar, barulah mengalihkan perhatian pada pendidikan dan pengembangan diri anak melalui kursus tambahan.

Fenomena ini mencerminkan perubahan paradigma di kalangan orang tua modern. Pendidikan bukan lagi sekadar formalitas, melainkan investasi jangka panjang untuk masa depan anak. Orang tua menyadari bahwa dengan memberikan stimulasi yang tepat sejak dini, mereka dapat membantu anak-anak mereka tumbuh menjadi individu yang cerdas, kreatif, dan berdaya saing di era global.