Spekulasi Sekjen PDI-P: Djarot Serahkan Keputusan ke Megawati

Masa depan jabatan Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDI-P menjadi sorotan, terutama setelah Hasto Kristiyanto terseret dalam pusaran kasus dugaan korupsi dan penghalangan penyidikan. Djarot Saiful Hidayat, Ketua DPP PDI-P, menegaskan bahwa penunjukan sosok yang akan mengisi posisi strategis tersebut sepenuhnya berada di tangan Ketua Umum Megawati Soekarnoputri.

"Di dalam kongres itu, ketua terpilih mempunyai hak prerogatif untuk menyusun kepengurusan, termasuk sekretaris jenderal. Bukannya sekretaris jenderal bahkan. Semuanya ya, sehingga tidak bisa dipisahkan, sekjennya, atau ketua-ketua yang lain," ujar Djarot usai Upacara Peringatan Hari Lahir Pancasila di Lenteng Agung, Jakarta Selatan.

Ketika ditanya mengenai kemungkinan Hasto untuk kembali menduduki kursi Sekjen, Djarot enggan berspekulasi lebih jauh. Ia hanya menekankan bahwa saat ini, Hasto masih menjabat sebagai Sekjen PDI-P.

"Wah, itu kita tidak bisa menginterpretasi seperti itu, ya. Tapi yang jelas, sekjen sekarang masih Pak Hasto Kristiyanto," ucap Djarot.

Selain itu, Djarot juga mengungkapkan bahwa mayoritas kader PDI-P menginginkan Megawati untuk kembali memimpin partai sebagai Ketua Umum. Ia meyakini bahwa Kongres partai yang akan datang hanya akan mengukuhkan kembali posisi Megawati.

"Selalu saya sampaikan bahwa arus bawah ya itu menghendaki ketua umum tetap Ibu Megawati Soekarnoputri, sehingga kongres tinggal mengukuhkan beliau sebagai ketua umum," ucap Djarot.

PDI-P sebelumnya telah merencanakan Kongres pada April 2024, namun terpaksa ditunda karena berbagai pertimbangan. Puan Maharani, Ketua DPP PDI-P, memastikan bahwa Kongres akan tetap dilaksanakan tahun ini. Ia meminta masyarakat untuk bersabar menantikan pengumuman resmi mengenai waktu pelaksanaan Kongres VI PDI-P.

"Pada waktunya tentu akan diumumkan. Sabar, cukup ya," ujar Puan di Gedung DPR, Senayan, Jakarta.