Studi Ungkap Korelasi antara Konsumsi Alkohol dan Peningkatan Risiko Kanker Pankreas
Konsumsi Alkohol Rutin Dikaitkan dengan Risiko Kanker Pankreas
Penelitian terbaru menyoroti adanya potensi peningkatan risiko kanker pankreas akibat konsumsi alkohol secara teratur. Temuan ini menambah daftar panjang dampak negatif alkohol terhadap kesehatan, yang sebelumnya telah dikaitkan dengan berbagai jenis kanker lainnya.
Kanker pankreas dikenal sebagai penyakit yang seringkali terdeteksi pada stadium lanjut, sehingga tingkat keberhasilan pengobatannya relatif rendah. Kondisi ini menyebabkan kanker pankreas menjadi salah satu penyebab utama kematian akibat kanker di seluruh dunia. Distribusi kasus kanker pankreas pun tidak merata, dengan insiden yang lebih tinggi di wilayah Eropa, Amerika Utara, Australia, Selandia Baru, dan Asia Timur.
Detail Studi dan Temuan
Studi berskala besar yang dipublikasikan dalam jurnal PLOS Medicine menganalisis data dari 30 penelitian yang melibatkan hampir 2,5 juta peserta dari berbagai negara. Para peserta diikuti selama rata-rata 16 tahun, dan selama periode tersebut, lebih dari 10.000 kasus kanker pankreas terdiagnosis.
Analisis statistik yang cermat mempertimbangkan berbagai faktor demografis dan gaya hidup, termasuk:
- Jenis kelamin
- Negara asal
- Kebiasaan merokok
- Berat badan dan tinggi badan
- Ras dan etnis
- Tingkat pendidikan
- Aktivitas fisik
- Status diabetes
Salah satu temuan utama adalah bahwa konsumsi alkohol moderat dikaitkan dengan peningkatan risiko kanker pankreas dibandingkan dengan konsumsi alkohol ringan. Dalam konteks penelitian ini, konsumsi moderat didefinisikan sebagai 30 gram atau lebih alkohol per hari untuk pria, dan 15 gram atau lebih per hari untuk wanita. Perlu dicatat bahwa satu takaran minuman beralkohol standar umumnya mengandung sekitar 15 gram alkohol.
Lebih rinci, hasil penelitian menunjukkan:
- Peningkatan risiko kanker pankreas sebesar 3% untuk setiap penambahan 10 gram alkohol yang dikonsumsi per hari.
- Peningkatan risiko sebesar 12% pada wanita yang mengonsumsi antara 15-30 gram alkohol per hari dibandingkan dengan peminum ringan.
- Peningkatan risiko sebesar 15% dan 36% pada pria yang mengonsumsi 30-60 gram alkohol per hari dan lebih dari 60 gram alkohol per hari, secara berturut-turut.
Jenis minuman beralkohol juga tampaknya berperan dalam peningkatan risiko. Konsumsi bir dan minuman keras (liquor) menunjukkan korelasi yang lebih kuat dengan kanker pankreas dibandingkan dengan konsumsi anggur (wine).
Menariknya, studi ini tidak menemukan hubungan signifikan antara konsumsi alkohol dan kanker pankreas pada peserta yang berasal dari Asia.
Keterbatasan Studi dan Implikasi
Para peneliti mengakui beberapa keterbatasan dalam studi ini. Salah satunya adalah data konsumsi alkohol yang dilaporkan sendiri oleh peserta, yang mungkin tidak selalu akurat. Selain itu, pengukuran konsumsi hanya didasarkan pada tahun terakhir penelitian, tanpa mempertimbangkan pola konsumsi alkohol di masa lalu atau kebiasaan minum berlebihan dalam waktu singkat.
Kendati demikian, temuan ini memberikan informasi penting bagi masyarakat dalam membuat keputusan terkait konsumsi alkohol. Mengingat sulitnya mendeteksi kanker pankreas pada tahap awal, peningkatan risiko yang terkait dengan konsumsi alkohol perlu diperhatikan.
Para ahli kesehatan menekankan pentingnya membatasi konsumsi alkohol untuk mengurangi risiko berbagai masalah kesehatan. Bagi individu yang merasa kesulitan untuk mengurangi atau menghentikan konsumsi alkohol, disarankan untuk mencari bantuan profesional dari tenaga kesehatan.