Jember Siap Gelar Sekolah Rakyat: Mensos Ingatkan Transparansi Penerimaan Siswa
JEMBER, Jawa Timur - Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf, atau yang akrab disapa Gus Ipul, melakukan pertemuan dengan para orang tua calon siswa Sekolah Rakyat di Kabupaten Jember, Jawa Timur, pada hari Sabtu (31/5/2025). Pertemuan yang berlangsung di aula Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kabupaten Jember ini bertujuan untuk memberikan sosialisasi mendalam terkait program Sekolah Rakyat yang akan segera hadir di Jember.
Gus Ipul menjelaskan bahwa Kabupaten Jember terpilih sebagai salah satu lokasi percontohan penyelenggaraan Sekolah Rakyat tahun ini. Hal ini merupakan kabar baik bagi masyarakat Jember yang mendambakan akses pendidikan yang inklusif dan berkualitas. Proses pembelajaran rencananya akan mencakup jenjang pendidikan dasar (SD), menengah pertama (SMP), hingga menengah atas (SMA), dan akan berlokasi di gedung milik BKPSDM Jember yang terletak di Kecamatan Kaliwates. Saat ini, proses rekrutmen peserta didik dan tenaga pengajar masih berlangsung.
"Kami akan segera membentuk tim yang terdiri dari kepala sekolah, guru, dan tenaga kependidikan lainnya," ujar Gus Ipul. Ia menambahkan bahwa peresmian Sekolah Rakyat di Jember akan dilakukan serentak dengan 100 sekolah serupa di seluruh Indonesia. Saat ini, 35 gedung sedang dalam tahap renovasi, sementara 35 gedung lainnya masih dalam proses penghitungan biaya renovasi. Gedung di Jember sendiri telah dinyatakan layak oleh Kementerian Pekerjaan Umum (PU), dan diharapkan proses renovasi dapat dimulai dalam waktu dekat.
Sosialisasi kepada masyarakat menjadi agenda penting dalam persiapan pembukaan Sekolah Rakyat ini. Gus Ipul menyadari bahwa meskipun sebagian warga telah mengetahui program ini, informasi yang mereka terima masih sangat terbatas. Oleh karena itu, Dinas Pendidikan Jember, Dinas Sosial, pendamping Program Keluarga Harapan (PKH), dan Badan Pusat Statistik (BPS) akan dilibatkan secara aktif dalam kegiatan sosialisasi.
Lebih lanjut, Gus Ipul menekankan pentingnya proses asesmen yang cermat terhadap setiap anak yang diusulkan untuk masuk Sekolah Rakyat. Asesmen ini akan mencakup peninjauan kondisi rumah, latar belakang keluarga, dan faktor-faktor relevan lainnya. Mengingat tingginya minat masyarakat terhadap Sekolah Rakyat di berbagai daerah, Gus Ipul mengingatkan agar proses rekrutmen dilakukan secara transparan dan akuntabel, serta bebas dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN).
"Proses rekrutmen harus benar-benar transparan, jauh dari praktik KKN atau titipan. Semuanya harus didasarkan pada data yang akurat dan valid," tegasnya.
Adapun rencana pembukaan Sekolah Rakyat di Jember menargetkan enam rombongan belajar (rombel), dengan rincian dua rombel untuk masing-masing jenjang SD, SMP, dan SMA. Jumlah siswa per rombel diperkirakan sekitar 150 orang. Proses rekrutmen diharapkan dapat diselesaikan pada bulan Juni 2025, sehingga kegiatan belajar mengajar dapat dimulai pada bulan Juli 2025.
Dengan dibukanya Sekolah Rakyat di Jember, diharapkan dapat memberikan kesempatan yang lebih luas bagi anak-anak dari keluarga kurang mampu untuk mendapatkan pendidikan berkualitas, sehingga dapat meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan mereka di masa depan.