Menelusuri Jejak Sejarah dan Spiritual di Candi Sumber Tetek, Pasuruan: Petirtaan Kuno Airlangga yang Memikat
Di tengah hiruk pikuk modernitas, tersembunyi sebuah oase sejarah dan spiritual di Pasuruan, Jawa Timur: Candi Sumber Tetek. Terletak di Dusun Belahan, Desa Wonosunyo, Kecamatan Gempol, candi ini bukan sekadar tumpukan batu bata merah, melainkan saksi bisu kejayaan masa lalu dan sumber inspirasi bagi para pencari kedamaian.
Candi Sumber Tetek, atau yang juga dikenal sebagai Candi Belahan, merupakan petirtaan kuno yang dipercaya berasal dari masa pemerintahan Prabu Airlangga. Lokasinya yang berada di lereng Gunung Penanggungan menambah aura magis dan kesejukan tempat ini. Meski sebagian besar struktur candi telah mengalami kerusakan akibat usia dan faktor alam, pesonanya tak lekang oleh waktu.
Salah satu daya tarik utama Candi Sumber Tetek adalah arca Dewi Laksmi dan Dewi Sri yang terpahat pada dinding candi. Dari payudara (tetek) arca Dewi Laksmi inilah memancar air yang kemudian mengalir ke kolam di depannya. Air pancuran ini dipercaya memiliki khasiat tertentu, seperti menyembuhkan penyakit dan membuat awet muda. Kepercayaan inilah yang kemudian menarik wisatawan dari berbagai daerah untuk datang dan merasakan langsung kesegaran air dari sumber kuno ini.
Ritual dan Tradisi
Selain sebagai objek wisata sejarah, Candi Sumber Tetek juga menjadi tempat penting bagi kegiatan spiritual. Banyak pengunjung yang datang untuk melakukan ritual, terutama pada malam hari. Mereka berasal dari berbagai latar belakang, termasuk penganut Kejawen dan umat Hindu dari Bali. Ritual yang dilakukan bervariasi, mulai dari meditasi, persembahyangan, hingga penyucian diri.
Pengelola Candi Sumber Tetek tidak memungut biaya masuk bagi pengunjung yang ingin berwisata atau melakukan ritual. Mereka hanya diminta untuk mengisi buku tamu dan berkoordinasi dengan juru pelihara (Jupel) cagar budaya. Hal ini dilakukan untuk menjaga ketertiban dan memberikan kesempatan bagi semua pengunjung untuk menikmati suasana candi dengan nyaman.
Pesona yang Terjaga
Meski lokasinya agak terpencil dari jalan utama Surabaya-Malang, Candi Sumber Tetek tetap ramai dikunjungi wisatawan setiap harinya. Pada hari libur, jumlah pengunjung bahkan meningkat drastis. Mereka datang untuk berbagai tujuan, mulai dari sekadar berfoto dengan latar belakang candi, mandi di kolam, hingga membawa pulang air pancuran sebagai oleh-oleh.
Candi Sumber Tetek bukan hanya sekadar destinasi wisata, tetapi juga cagar budaya yang memiliki nilai sejarah dan spiritual yang tinggi. Keberadaannya menjadi pengingat akan kejayaan masa lalu dan sumber inspirasi bagi generasi masa kini. Dengan pengelolaan yang baik dan kesadaran masyarakat akan pentingnya pelestarian cagar budaya, Candi Sumber Tetek akan terus memancarkan pesonanya dan menjadi daya tarik wisata yang tak lekang oleh waktu.
Daftar yang dapat dilakukan di Candi Sumber Tetek:
- Menjelajahi reruntuhan candi dan mengagumi arsitektur kuno.
- Merasakan kesegaran air pancuran dari arca Dewi Laksmi.
- Berendam atau mandi di kolam petirtaan.
- Melakukan ritual atau meditasi di tempat yang tenang.
- Berfoto dengan latar belakang candi yang indah.
- Membeli oleh-oleh khas dari pedagang sekitar.
Dengan segala keunikan dan pesonanya, Candi Sumber Tetek menjadi destinasi wisata yang wajib dikunjungi bagi para pecinta sejarah, spiritualitas, dan keindahan alam. Sebuah perjalanan ke masa lalu yang akan memberikan pengalaman yang tak terlupakan.