Memahami Hari Tasyrik: Makna, Waktu Pelaksanaan, dan Hal yang Dilarang Bagi Umat Muslim

Hari Tasyrik merupakan rangkaian penting dalam kalender Islam yang hadir setelah perayaan Idul Adha. Pada hari-hari istimewa ini, terdapat sejumlah aturan dan anjuran yang perlu diperhatikan oleh setiap Muslim.

Makna Mendalam Hari Tasyrik

Secara etimologis, istilah 'Tasyrik' memiliki beberapa interpretasi. Beberapa ulama berpendapat bahwa kata ini berasal dari kata 'yusyrikun,' yang berarti menjemur. Interpretasi ini mengacu pada praktik menjemur daging kurban yang dilakukan oleh masyarakat pada zaman dahulu agar daging tersebut lebih awet dan tahan lama. Pendapat lain menyatakan bahwa 'Tasyrik' berasal dari kata 'yusyrik,' yang berarti terbit. Dalam konteks ini, Tasyrik diartikan sebagai waktu penyembelihan hewan kurban yang dimulai setelah matahari terbit.

Kapan Hari Tasyrik Dirayakan?

Hari Tasyrik berlangsung selama tiga hari setelah Hari Raya Idul Adha. Mengingat Idul Adha selalu jatuh pada tanggal 10 Dzulhijjah, maka hari Tasyrik bertepatan dengan tanggal 11, 12, dan 13 Dzulhijjah. Pada tahun 2025, hari Tasyrik akan jatuh pada tanggal 7, 8, dan 9 Juni. Penentuan tanggal ini didasarkan pada hasil sidang isbat yang diselenggarakan oleh Kementerian Agama Republik Indonesia pada tanggal 27 Mei 2025.

Larangan Berpuasa di Hari Tasyrik

Salah satu hal penting yang perlu diingat adalah larangan berpuasa pada hari Tasyrik. Larangan ini didasarkan pada hadis Rasulullah SAW yang diriwayatkan oleh Imam Muslim. Dalam hadis tersebut, Rasulullah SAW bersabda bahwa hari-hari Tasyrik adalah hari untuk makan, minum, dan berzikir kepada Allah SWT. Larangan berpuasa ini juga diperkuat oleh hadis dari Abu Hurairah RA, yang menyatakan bahwa Rasulullah SAW mengutus Abdullah bin Hufadzah untuk berkeliling Mina dan menyerukan agar umat Muslim tidak berpuasa pada hari-hari Tasyrik karena hari-hari tersebut adalah hari untuk menikmati makanan, minuman, dan berzikir kepada Allah Azza wa Jalla.

Berikut adalah poin penting terkait hari Tasyrik:

  • Waktu: 11, 12, dan 13 Dzulhijjah.
  • Aktivitas yang dianjurkan: Makan, minum, dan berzikir kepada Allah.
  • Larangan: Berpuasa.

Momen hari Tasyrik merupakan kesempatan bagi umat Muslim untuk bersukacita, menikmati hidangan yang lezat, mempererat tali silaturahmi, dan meningkatkan ketakwaan kepada Allah SWT dengan berzikir dan bersyukur atas segala nikmat yang telah diberikan.