Evaluasi 100 Hari Kerja Gubernur Pramono-Rano: Respon Warga Bervariasi
Tiga bulan kepemimpinan Gubernur Pramono Anung dan Wakil Gubernur Rano Karno di Jakarta telah berlalu. Sejumlah warga menyampaikan pandangan mereka terkait realisasi program-program yang dijanjikan selama masa kampanye, khususnya yang ditargetkan tercapai dalam 100 hari pertama. Opini yang muncul cukup beragam, mencerminkan kompleksitas permasalahan kota dan harapan masyarakat yang berbeda-beda.
Seorang warga Johar Baru bernama Zidan (24) mengungkapkan bahwa dirinya belum merasakan perubahan signifikan di Jakarta sejak Pramono dan Rano Karno menjabat. Ia berpendapat, banyak kebijakan yang dijalankan saat ini merupakan kelanjutan dari program-program yang telah dirintis oleh gubernur sebelumnya. Zidan menyoroti kurangnya inovasi baru yang memberikan dampak nyata bagi masyarakat luas. Meskipun demikian, ia mengakui bahwa waktu tiga bulan mungkin belum cukup untuk melihat hasil konkret dari visi yang diusung oleh pemimpin baru.
Via, warga Jagakarsa, memiliki pendapat serupa. Ia mencontohkan beberapa program seperti pembukaan rute TransJakarta Bekasi-Cawang, pengerukan sungai, dan keberlanjutan jalur sepeda sebagai bukti bahwa banyak kebijakan diteruskan dari pemerintahan sebelumnya. Menurutnya, tidak banyak perubahan fundamental yang dilakukan.
Di sisi lain, Nina (18), juga warga Jagakarsa, menyampaikan pengalaman positif terkait program Kartu Jakarta Pintar (KJP). Ia mengaku baru menerima bantuan KJP setelah Pramono dan Rano Karno menjabat, padahal sebelumnya sempat terhenti. Namun, Nina juga menyoroti masalah transportasi publik, khususnya mikrotrans, yang sering mengalami keterlambatan dan berdampak pada siswa sekolah. Ia berharap agar layanan transportasi dapat ditingkatkan, terutama pada rute-rute yang banyak digunakan oleh pelajar. Selain itu, Nina mengapresiasi pembangunan infrastruktur yang dinilainya semakin baik, seperti perbaikan Stasiun Tanjung Barat.
Sebelumnya, Staf Khusus Gubernur dan Wakil Gubernur Jakarta Bidang Komunikasi Publik, Chico Hakim mengakui bahwa satu dari 40 program unggulan, yaitu Jakarta Funding, belum dapat direalisasikan dalam 100 hari kerja. Jakarta Funding sendiri adalah pembentukan badan investasi untuk mendukung pembiayaan pembangunan Jakarta. Chico menerangkan bahwa dari total 40 program, hanya ada satu atau dua yang belum terlaksana dalam 100 hari tersebut.