Persiapan Ruhani dan Fisik Jemaah Haji Menjelang Wukuf di Arafah
Menjelang puncak ibadah haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna), jemaah haji di seluruh dunia tengah mempersiapkan diri, baik secara fisik maupun mental. Puncak haji ini, yang mencakup wukuf di Arafah, merupakan rukun yang esensial dalam ibadah haji. Wukuf di Arafah memiliki dasar yang kuat dalam ajaran Islam, sebagaimana diriwayatkan dalam hadis Nabi Muhammad SAW yang menyatakan bahwa haji adalah hadir di Arafah.
Namun, sebelum melaksanakan wukuf, terdapat serangkaian kegiatan dan persiapan yang dapat dilakukan oleh jemaah haji setelah tiba di Makkah. Aktivitas ini bertujuan untuk memaksimalkan ibadah dan memastikan jemaah dalam kondisi prima saat melaksanakan rukun haji yang paling utama.
Berikut adalah beberapa alur ibadah dan persiapan yang bisa dilakukan jemaah haji:
-
Memilih Jenis Haji: Jemaah haji dapat memilih antara tiga jenis haji, yaitu:
- Haji Tamattu: Melaksanakan umrah wajib terlebih dahulu (tawaf, sa'i, dan tahallul), kemudian melaksanakan ibadah haji.
- Haji Ifrad: Melaksanakan ibadah haji terlebih dahulu, kemudian melaksanakan umrah di luar musim haji. Jemaah disunnahkan melakukan tawaf qudum saat tiba di Makkah dan tetap berpakaian ihram.
- Haji Qiran: Berihram untuk umrah dan haji sekaligus.
- Menjaga Kondisi Fisik dan Kesehatan: Mengingat padatnya rangkaian ibadah haji, jemaah sangat dianjurkan untuk menjaga kondisi fisik dan kesehatan. Istirahat yang cukup, mengonsumsi makanan bergizi, dan menghindari aktivitas yang berlebihan sangat penting, terutama bagi jemaah lanjut usia (lansia), penyandang disabilitas, dan mereka yang berisiko tinggi (risti).
- Memperbanyak Ibadah di Masjidil Haram: Jemaah haji yang sehat dan mampu, dianjurkan untuk melaksanakan salat lima waktu di Masjidil Haram. Namun, bagi jemaah lansia, disabilitas, dan risti, salat di hotel tetap mendapatkan pahala yang sama, karena keutamaan salat di Tanah Haram mencakup seluruh Kota Makkah. Selain salat, perbanyaklah membaca Al-Qur'an (tadarus) dan melakukan amalan-amalan saleh lainnya, karena pahala setiap ibadah di Tanah Suci dilipatgandakan.
- Mengikuti Bimbingan Ibadah dan Manasik Haji: Manfaatkan kegiatan bimbingan ibadah dan manasik haji yang diselenggarakan di hotel atau pemondokan masing-masing. Kegiatan ini akan memberikan pemahaman yang lebih mendalam tentang tata cara pelaksanaan ibadah haji yang benar sesuai dengan tuntunan syariat Islam. Petugas haji dari kloter akan siap membantu dan menjawab pertanyaan-pertanyaan seputar ibadah haji.
- Tidak Memaksakan Umrah Sunnah Berulang Kali: Meskipun umrah sunnah memiliki keutamaan, jemaah haji diimbau untuk tidak memaksakan diri melakukannya berulang kali sebelum wukuf, terutama bagi mereka yang memiliki keterbatasan fisik. Prioritaskan kesehatan dan stamina agar dapat melaksanakan wukuf di Arafah dengan baik.
Dengan mempersiapkan diri secara optimal, baik secara fisik maupun mental, jemaah haji diharapkan dapat melaksanakan seluruh rangkaian ibadah haji dengan khusyuk dan meraih haji yang mabrur.