Tokoh Publik Inggris Serukan Penghentian Dukungan Militer ke Israel di Tengah Krisis Gaza

Gelombang keprihatinan mendalam atas situasi kemanusiaan di Gaza terus bergulir. Lebih dari 300 tokoh publik terkemuka di Inggris, termasuk bintang pop Dua Lipa dan aktor kawakan Benedict Cumberbatch, telah menandatangani sebuah surat terbuka yang ditujukan kepada Perdana Menteri Keir Starmer.

Inisiatif ini, yang digagas oleh badan amal pengungsi Choose Love, juga didukung oleh beragam kalangan, mulai dari musisi dan aktor ternama, akademisi terkemuka, hingga dokter dan penyintas Holocaust. Mereka menyuarakan kekecewaan mendalam atas krisis yang terus memburuk di Gaza dan mendesak pemerintah Inggris untuk mengambil tindakan nyata.

Surat tersebut menyoroti kondisi yang semakin mengerikan di Gaza, di mana anak-anak menderita kelaparan, sementara bantuan makanan dan medis yang sangat dibutuhkan terhambat di perbatasan. Data yang terungkap menunjukkan bahwa lebih dari 15.000 anak Gaza telah kehilangan nyawa, termasuk 4.000 bayi di bawah usia empat tahun.

Para tokoh publik ini mempertanyakan pernyataan Perdana Menteri Starmer yang menyebut situasi di Gaza "tidak tertahankan", sementara Inggris terus mengirimkan senjata ke wilayah konflik tersebut. Mereka menuntut konsistensi antara pernyataan dan tindakan pemerintah. "Anda tidak bisa menyebutnya 'tidak tertahankan' namun terus mengirimkan senjata. Setiap menit yang berlalu, seorang anak meninggal. Ini bukan takdir, ini pilihan. Jadi, pilihan apa yang akan Anda ambil, Perdana Menteri?"

Terdapat tiga tuntutan utama yang diajukan kepada Perdana Menteri Starmer:

  • Penghentian segera semua penjualan dan lisensi senjata ke Israel.
  • Pemberian akses kemanusiaan penuh tanpa hambatan militer untuk bantuan ke Gaza.
  • Komitmen untuk gencatan senjata permanen dan mengakhiri kelaparan yang menghantui anak-anak Gaza.

Tekanan terhadap Inggris semakin meningkat seiring dengan sorotan terhadap perannya dalam perdagangan senjata dan implikasinya terhadap krisis kemanusiaan yang semakin parah di Gaza. Serangan tanpa henti oleh Israel sejak Oktober 2023 telah merenggut lebih dari 54.000 nyawa warga Palestina, dengan mayoritas korban adalah wanita dan anak-anak.

Di tengah situasi ini, Mahkamah Pidana Internasional (ICC) telah mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan mantan Menteri Pertahanan Yoav Gallant atas dugaan kejahatan perang. Selain itu, Israel juga menghadapi tuduhan genosida di Mahkamah Internasional.