Analis Prediksi Minat Investor Ritel Akan Kembali Menguat pada SR022 Pasca Penurunan Suku Bunga

Analis dari PEFINDO memproyeksikan Surat Berharga Negara (SBN) ritel seri SR022 akan kembali menarik minat investor ritel dalam beberapa minggu mendatang. Proyeksi ini muncul setelah SR022 sempat mengalami penurunan minat sejak penawaran perdananya pada 16 Mei 2025. Penurunan minat ini terjadi di tengah kondisi pasar surat utang yang kurang kondusif saat peluncuran SR022.

Ahmad Nasrudin, Fixed Income Analyst PEFINDO, berpendapat bahwa pemangkasan suku bunga acuan oleh Bank Indonesia (BI rate) menjadi faktor utama yang dapat mendorong kembali minat investor pada SR022. Penurunan BI rate diperkirakan akan berdampak pada penurunan yield pasar, yang membuat SR022 menjadi lebih menarik dibandingkan dengan instrumen investasi lainnya.

Dampak Penurunan Suku Bunga

Menurut Ahmad, penurunan BI rate akan menurunkan imbal hasil atau yield wajar di pasar obligasi. Jika penurunan ini signifikan dibandingkan dengan kupon yang ditawarkan SR022, maka investor berpotensi melirik kembali SBN ritel ini. Saat ini, investor ritel cenderung mengambil sikap wait and see, menunggu sinyal yang lebih jelas dari pasar sebelum memutuskan untuk berinvestasi.

Timing yang Tepat

Ahmad meyakini bahwa investor akan kembali masuk ke pasar SBN saat kondisi pasar membaik. Investor ritel disebut akan memanfaatkan momentum yang tepat untuk memaksimalkan keuntungan investasi mereka. Pemangkasan suku bunga oleh Bank Indonesia menjadi katalis positif yang dapat menarik kembali minat investor pada SR022. Dengan demikian, daya tarik SR022 akan meningkat seiring dengan perubahan kondisi pasar.

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Minat Investor

Sebelumnya, SR022 kurang diminati investor sejak diluncurkan pada 16 Mei 2025. Penjualan SR022 lebih rendah dibandingkan dengan seri SBN sebelumnya, seperti ST014. Ada beberapa faktor yang menyebabkan rendahnya minat investor pada SR022. Salah satunya adalah imbal hasil yang ditawarkan tidak jauh berbeda dengan produk investasi lainnya yang tersedia di pasar.

Pada saat SR022 diluncurkan, yield wajar pasar masih cukup tinggi. Untuk tenor 3 tahun, yield berada di kisaran 6,44 persen, sedangkan untuk tenor 5 tahun berada di level 6,587 persen. SR022 menawarkan dua pilihan tenor, yaitu 3 tahun (SR022T3) dan 5 tahun (SR022T5) dengan kupon tetap yang dibayarkan setiap bulan. Kupon SR022T3 sebesar 6,45 persen dan SR022T5 sebesar 6,55 persen.

Perbandingan dengan Yield Pasar

Perbedaan tipis antara kupon SR022 dengan yield pasar saat peluncuran menjadi penyebab utama kurangnya minat investor. Pada tanggal peluncuran, yield pasar untuk tenor 3 tahun berada di sekitar 6,44 persen dan untuk tenor 5 tahun berada di 6,587 persen. Dengan selisih yang tidak terlalu signifikan, SR022 menjadi kurang menarik dibandingkan dengan produk investasi lain yang memiliki profil risiko serupa. Namun, dengan adanya potensi penurunan suku bunga, diharapkan SR022 akan kembali menarik bagi investor ritel.