PBNU Tegaskan Dukungan Konsisten untuk Palestina, Sejalan dengan Pernyataan Prabowo Soal Israel

Presiden terpilih RI, Prabowo Subianto, baru-baru ini menyampaikan bahwa Indonesia bersedia membuka hubungan diplomatik dengan Israel, dengan syarat pengakuan kemerdekaan Palestina oleh negara tersebut. Respon terhadap pernyataan ini datang dari Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Yahya Cholil Staquf, yang menegaskan bahwa sikap dan kebijakan luar negeri Indonesia terkait Palestina tidak akan mengalami perubahan.

Gus Yahya, sapaan akrabnya, menyatakan bahwa pernyataan Prabowo tersebut sejalan dengan kebijakan solusi dua negara yang sejak lama dipegang teguh oleh Indonesia. Kebijakan ini menekankan pentingnya keberadaan dua negara yang hidup berdampingan secara damai, yaitu Israel dan Palestina. Lebih lanjut, Gus Yahya menegaskan bahwa NU akan terus berdiri bersama kekuatan-kekuatan lain yang berjuang untuk kemerdekaan Palestina.

"Pernyataan Presiden Prabowo tentang kesiapan Indonesia mengakui keberadaan Negara Israel dengan syarat diakui dan ditetapkannya keberadaan Negara Palestina, itu konsisten dengan kebijakan solusi dua negara yang dikukuhi Indonesia sejak semula," ujar Gus Yahya, menegaskan kesinambungan pandangan antara pemerintah dan organisasi Islam terbesar di Indonesia tersebut.

Menurut Gus Yahya, langkah selanjutnya yang perlu diambil adalah menggalang dan memperkuat konsolidasi internasional melalui berbagai platform multilateral yang sah. Tujuannya adalah untuk mendorong proses politik yang menentukan dalam mewujudkan solusi dua negara. Konsolidasi ini dianggap krusial untuk memastikan bahwa dukungan internasional terhadap kemerdekaan Palestina tidak hanya sebatas pernyataan, tetapi juga diwujudkan dalam tindakan nyata.

Selain itu, Gus Yahya menekankan pentingnya menghentikan kekerasan dan memberikan bantuan kemanusiaan kepada para korban konflik yang berkepanjangan. Prioritas utama saat ini adalah menyelamatkan nyawa warga sipil, terutama anak-anak dan perempuan, yang rentan terhadap dampak kekerasan. Ia menyerukan kepada dunia internasional untuk mematuhi konsensus yang ada dan mengambil tindakan tegas untuk melindungi warga sipil yang terdampak konflik.

  • Prioritas Kemanusiaan: Gus Yahya menekankan pentingnya menghentikan kekerasan dan memberikan bantuan kepada korban kemanusiaan, terutama anak-anak dan perempuan.
  • Konsolidasi Internasional: PBNU menyerukan penggalangan dukungan internasional melalui platform multilateral untuk mewujudkan solusi dua negara.
  • Kepatuhan Konsensus: Gus Yahya meminta masyarakat internasional untuk menegakkan konsensus dan kesepakatan terkait masalah Israel-Palestina dengan penerapan yang tegas.

Pernyataan Prabowo mengenai kesiapan Indonesia membuka hubungan diplomatik dengan Israel, jika Palestina diakui sebagai negara merdeka, disampaikan setelah pertemuan bilateral dengan Presiden Prancis Emmanuel Macron di Jakarta. Dalam pertemuan tersebut, kedua pemimpin negara sepakat untuk mendukung penyelesaian damai konflik Palestina melalui solusi dua negara.

Prabowo menjelaskan bahwa pengakuan Indonesia terhadap Israel akan dilakukan setelah negara Palestina diakui. Hal ini menunjukkan komitmen Indonesia untuk mendukung kemerdekaan Palestina dan menciptakan perdamaian yang berkelanjutan di kawasan tersebut.