Surabaya Intensifkan Pemberantasan Premanisme dan Parkir Liar, Peran Orang Tua Jadi Sorotan
Pemerintah Kota Surabaya terus menggencarkan upaya pemberantasan premanisme dan praktik parkir liar yang meresahkan masyarakat. Walikota Surabaya, Eri Cahyadi, dalam acara peringatan Hari Jadi Kota Surabaya ke-732, menegaskan komitmennya untuk mewujudkan Surabaya yang aman dan nyaman bagi seluruh warganya.
Fokus utama dalam upaya ini adalah peningkatan peran serta aktif dari orang tua dalam mengawasi dan membimbing anak-anak mereka. Eri Cahyadi menekankan bahwa perhatian dan kasih sayang yang cukup dari orang tua dapat menjadi benteng utama bagi anak-anak agar tidak terjerumus ke dalam kegiatan negatif, termasuk menjadi bagian dari kelompok preman atau terlibat dalam parkir liar. Walikota menyoroti pentingnya komunikasi yang baik antara orang tua dan anak, serta pemantauan terhadap aktivitas anak di luar rumah.
"Ketika ada anak-anak kita yang masih berkeliaran malam, maka jangan hanya salahkan mereka, tapi lihatlah diri kita sebagai orang tua," tegasnya.
Eri Cahyadi juga mengajak seluruh elemen masyarakat, termasuk pemerintah, DPRD, organisasi masyarakat (ormas), dan warga Surabaya, untuk bersinergi dalam menciptakan lingkungan yang kondusif dan bebas dari segala bentuk kejahatan. Ia menekankan bahwa Surabaya adalah milik bersama, sehingga tanggung jawab untuk menjaga keamanan dan ketertiban kota juga menjadi tanggung jawab bersama. Pemerintah kota sendiri terus berupaya meningkatkan efektivitas penegakan hukum dan memberikan pembinaan kepada para pelaku pelanggaran.
Selain itu, Eri Cahyadi menyinggung keberadaan Sekolah Kebangsaan di Lanudal Juanda, sebuah inisiatif yang didirikan untuk menangani anak-anak bermasalah. Meskipun sekolah ini telah memberikan kontribusi positif, Eri mengakui bahwa tantangan utama terletak pada keberlanjutan perubahan perilaku anak setelah mereka kembali ke lingkungan keluarga. Kurangnya dukungan dan kasih sayang dari orang tua sering kali menjadi faktor pemicu kembalinya anak pada perilaku negatif. Oleh karena itu, Eri Cahyadi mengajak seluruh warga Surabaya untuk memberikan perhatian penuh kepada anak-anak mereka.
"Tolong cari anak-anak dan putra-putri jenengan ketika tidak ada di rumah, tanyakan saja sehingga mereka akan merasa ada perlindungan dan kasih sayang dari orang tuanya," tuturnya.
Dengan pendekatan yang komprehensif, melibatkan peran aktif orang tua, sinergi antar elemen masyarakat, dan penegakan hukum yang tegas, Pemerintah Kota Surabaya optimis dapat mewujudkan Surabaya yang bebas dari premanisme dan parkir liar. Eri Cahyadi berharap, melalui upaya bersama ini, Surabaya dapat menjadi kota yang lebih baik, aman, dan nyaman bagi seluruh warganya.