Lonjakan Kasus Kesehatan Mental di Kalangan Generasi Z Malang: Bullying dan Pinjol Jadi Pemicu Utama

Generasi Z di Malang Hadapi Krisis Kesehatan Mental

Kota Malang, Jawa Timur, mencatat peningkatan signifikan kasus gangguan kesehatan mental yang didominasi oleh Generasi Z. Data dari Indonesia Sehat Jiwa menunjukkan bahwa kelompok usia ini paling banyak mencari bantuan profesional akibat berbagai masalah psikologis.

Sofia Ambarini, Ketua Indonesia Sehat Jiwa, mengungkapkan bahwa spektrum gangguan yang dialami Generasi Z sangat luas, mulai dari depresi berat hingga bipolar. Faktor-faktor pemicunya pun beragam, namun yang paling sering ditemukan adalah:

  • Perundungan (Bullying): Pengalaman bullying, terutama yang berakar dari masalah keluarga dan pola asuh yang kurang tepat, menjadi penyebab utama gangguan mental pada remaja dan dewasa muda.
  • Jeratan Pinjaman Online (Pinjol): Tekanan finansial akibat pinjaman online juga berkontribusi terhadap meningkatnya kasus depresi dan kecemasan di kalangan Generasi Z.
  • Trauma Masa Lalu: Pengalaman traumatis seperti penelantaran oleh orang tua atau masalah dalam pendidikan juga dapat memicu gangguan bipolar.

Layanan Konseling dan Upaya Normalisasi

Menyadari tingginya kebutuhan akan dukungan kesehatan mental, Indonesia Sehat Jiwa berupaya meningkatkan aksesibilitas layanan konseling di Malang. Beberapa inisiatif yang telah dilakukan antara lain:

  • Pojok Curhat di MCC: Layanan konseling gratis offline di Malang Creative Center (MCC) setiap Senin dan Kamis.
  • Konseling Online Gratis: Layanan konseling online gratis yang telah melayani ratusan orang sejak 2023.
  • Poli Psikologi di PMI: Kerjasama dengan PMI Kota Malang untuk mendirikan Poli Psikologi yang berfungsi sebagai fasilitas kesehatan tingkat pertama dan dapat merujuk pasien ke fasilitas lanjutan dengan dukungan BPJS.

Ambarini menekankan pentingnya normalisasi konseling psikis di masyarakat. Tujuannya adalah agar mencari bantuan psikologis dianggap sama wajarnya dengan berobat ke dokter saat sakit fisik. Stigma terhadap masalah kesehatan mental, terutama pada laki-laki, juga perlu dihilangkan.

Kasus Percobaan Bunuh Diri Didominasi Laki-Laki

Data juga menunjukkan bahwa kasus percobaan bunuh diri didominasi oleh laki-laki, mencapai 95 persen dari total kasus. Hal ini mengindikasikan adanya tekanan sosial dan budaya yang membuat laki-laki enggan untuk terbuka dan mencari bantuan saat menghadapi masalah.

Indonesia Sehat Jiwa telah menangani lebih dari 20 kasus serupa dan berhasil membantu mereka untuk tidak mengakhiri hidup. Keberhasilan ini menunjukkan pentingnya penanganan terpadu dan dukungan psikologis yang tepat bagi individu yang mengalami krisis emosional.

Dengan berbagai upaya yang dilakukan, diharapkan kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan mental semakin meningkat dan lebih banyak individu, terutama Generasi Z, yang berani mencari bantuan saat dibutuhkan.