Kunjungan Macron ke Borobudur Picu Perbincangan: Sentuhan Arca Buddha dalam Stupa Tuai Sorotan
Kunjungan kenegaraan Presiden Prancis, Emmanuel Macron, ke Indonesia, khususnya saat menyambangi Candi Borobudur, terus menjadi sorotan. Momen ketika Macron terlihat menyentuh arca Buddha di dalam salah satu stupa candi tersebut, memicu berbagai reaksi dan perbincangan.
Presiden terpilih Prabowo Subianto mendampingi langsung Macron beserta Ibu Negara Brigitte Macron dalam lawatan bersejarah tersebut. Mereka berdua naik ke struktur candi, mendekati stupa-stupa yang menyimpan arca Buddha di dalamnya.
Menteri Kebudayaan, Fadli Zon, yang turut hadir dalam kunjungan itu, menjelaskan bahwa Macron terkesan dengan kemegahan Borobudur. Macron juga berinteraksi dengan para biksu yang berada di kompleks candi. Fadli Zon juga menambahkan bahwa Macron mengagumi relief candi dan berupaya menjangkau arca Buddha di dalam stupa.
Terlepas dari kekaguman dan ketertarikan Macron terhadap warisan budaya Indonesia ini, aksi menyentuh arca Buddha di dalam stupa memunculkan diskusi terkait mitos dan aturan yang berlaku di situs bersejarah tersebut.
Mitos Kunto Bimo dan Pelestarian Candi
Di kalangan masyarakat sekitar Borobudur, berkembang mitos yang dikenal dengan nama Kunto Bimo. Mitos ini menyebutkan bahwa seseorang yang berhasil menyentuh bagian tubuh arca Buddha di dalam stupa berongga, maka keinginannya akan terkabul. Kepercayaan ini telah lama hidup dan diyakini oleh sebagian masyarakat.
Namun, pihak Balai Konservasi Borobudur (BKB) mengingatkan bahwa tindakan menyentuh arca Buddha di dalam stupa dapat membahayakan kelestarian candi. Stupa-stupa teras Borobudur yang dibangun sejak abad ke-8 Masehi memiliki relief bunga teratai yang rapuh dan berharga. Menaiki stupa dan memasukkan tangan ke dalamnya berpotensi merusak permukaan stupa yang telah berusia lebih dari 1200 tahun.
Oleh karena itu, BKB memberlakukan larangan untuk menaiki stupa teras dan memasukkan tangan ke dalam stupa. Larangan ini bertujuan untuk menjaga kelestarian Borobudur sebagai warisan budaya dunia. Selain itu, stupa dengan arca Buddha di dalamnya merupakan objek sakral bagi umat Buddha, sehingga tindakan menyentuhnya dianggap tidak pantas dan tidak menghormati nilai-nilai keagamaan.
Larangan di Candi Borobudur
Selain larangan menyentuh arca Buddha di dalam stupa, terdapat beberapa larangan lain yang perlu diperhatikan oleh para pengunjung Candi Borobudur, antara lain:
- Dilarang duduk di atas stupa
- Dilarang memanjat stupa
Larangan-larangan ini diberlakukan demi menjaga kelestarian candi dan menghormati nilai-nilai budaya serta keagamaan yang terkandung di dalamnya.