Keutamaan dan Jadwal Puasa Sunnah Dzulhijjah: Raih Pahala Berlipat Ganda

Bulan Dzulhijjah dalam kalender Islam merupakan periode yang penuh dengan keberkahan dan kesempatan untuk meningkatkan ibadah. Di antara amalan yang sangat dianjurkan adalah melaksanakan puasa sunnah. Puasa di bulan Dzulhijjah bukan hanya sekadar menahan lapar dan haus, tetapi juga merupakan wujud ketaatan dan penghambaan diri kepada Allah SWT. Keutamaan puasa ini sangat besar, sebagaimana yang dijelaskan dalam berbagai hadits dan riwayat.

Keutamaan Puasa Dzulhijjah

Puasa di sepuluh hari pertama Dzulhijjah memiliki keistimewaan tersendiri. Rasulullah SAW sendiri tidak pernah meninggalkan puasa pada periode ini. Ini menunjukkan betapa pentingnya amalan ini dalam mendekatkan diri kepada Allah. Selain itu, puasa Dzulhijjah juga menjadi sarana untuk menghapus dosa-dosa kecil dan meningkatkan derajat di sisi Allah SWT. Terdapat dua puasa yang sangat dianjurkan, yaitu puasa Tarwiyah dan puasa Arafah.

  • Puasa Tarwiyah: Dilaksanakan pada tanggal 8 Dzulhijjah, puasa ini memiliki keutamaan dalam mempersiapkan diri secara spiritual menjelang puncak ibadah haji di Arafah. Meskipun tidak ada dalil khusus yang menyebutkan keutamaan spesifiknya, namun berpuasa di hari-hari yang mulia tentu akan mendapatkan pahala yang besar.
  • Puasa Arafah: Puasa yang dilaksanakan pada tanggal 9 Dzulhijjah ini memiliki keutamaan yang sangat besar. Rasulullah SAW bersabda bahwa puasa Arafah dapat menghapus dosa-dosa setahun yang lalu dan setahun yang akan datang. Bagi umat Islam yang tidak melaksanakan ibadah haji, puasa Arafah sangat dianjurkan untuk dikerjakan.

Selain puasa Tarwiyah dan Arafah, umat Islam juga dapat melaksanakan puasa sunnah lainnya di bulan Dzulhijjah, seperti puasa Ayyamul Bidh dan puasa Senin-Kamis.

  • Puasa Ayyamul Bidh: Merupakan puasa sunnah yang dilaksanakan setiap tanggal 13, 14, dan 15 pada bulan-bulan Hijriyah. Namun, pada bulan Dzulhijjah, puasa Ayyamul Bidh hanya bisa dilaksanakan pada tanggal 14 dan 15 karena tanggal 13 Dzulhijjah merupakan hari Tasyrik yang diharamkan untuk berpuasa.
  • Puasa Senin-Kamis: Puasa sunnah ini juga dapat dilaksanakan di bulan Dzulhijjah, kecuali pada hari-hari yang diharamkan, yaitu Idul Adha dan hari Tasyrik. Para ulama juga memperbolehkan menggabungkan niat puasa Senin-Kamis dengan puasa sunnah lainnya, seperti puasa Dzulhijjah, Tarwiyah, dan Arafah.

Jadwal Puasa Dzulhijjah 1446 H/2025 M

Berdasarkan kalender Hijriyah yang dikeluarkan oleh Kementerian Agama Republik Indonesia, berikut adalah jadwal lengkap puasa sunnah di bulan Dzulhijjah tahun 2025:

  • Puasa Awal Dzulhijjah (1-9 Dzulhijjah):
    • Rabu, 28 Mei 2025 (1 Dzulhijjah)
    • Kamis, 29 Mei 2025 (2 Dzulhijjah)
    • Jumat, 30 Mei 2025 (3 Dzulhijjah)
    • Sabtu, 31 Mei 2025 (4 Dzulhijjah)
    • Minggu, 1 Juni 2025 (5 Dzulhijjah)
    • Senin, 2 Juni 2025 (6 Dzulhijjah)
    • Selasa, 3 Juni 2025 (7 Dzulhijjah)
    • Rabu, 4 Juni 2025 (8 Dzulhijjah) - Puasa Tarwiyah
    • Kamis, 5 Juni 2025 (9 Dzulhijjah) - Puasa Arafah
  • Puasa Ayyamul Bidh:
    • Selasa, 10 Juni 2025 (14 Dzulhijjah)
    • Rabu, 11 Juni 2025 (15 Dzulhijjah)
  • Puasa Senin-Kamis:
    • Kamis, 29 Mei 2025 (2 Dzulhijjah)
    • Senin, 2 Juni 2025 (6 Dzulhijjah)
    • Kamis, 5 Juni 2025 (9 Dzulhijjah)
    • Kamis, 12 Juni 2025 (16 Dzulhijjah)
    • Senin, 16 Juni 2025 (20 Dzulhijjah)
    • Kamis, 19 Juni 2025 (23 Dzulhijjah)
    • Senin, 23 Juni 2025 (27 Dzulhijjah)
    • Kamis, 26 Juni 2025 (30 Dzulhijjah)

Dengan mengetahui jadwal dan keutamaan puasa di bulan Dzulhijjah, diharapkan umat Islam dapat memanfaatkan kesempatan ini sebaik-baiknya untuk meningkatkan ibadah dan mendekatkan diri kepada Allah SWT.