Investasi Rp 11,2 Triliun Pacu Pembangunan Tol IKN Seksi 1B, Serap Ratusan Tenaga Kerja

Pemerintah Indonesia terus memacu pembangunan infrastruktur di Ibu Kota Nusantara (IKN) sebagai bagian dari realisasi visi Asta Cita. Salah satu proyek strategis yang tengah berjalan adalah pembangunan Jalan Tol IKN Seksi 1B yang menelan investasi sebesar Rp 11,2 triliun.

Proyek jalan tol sepanjang 5,2 kilometer ini memiliki peran vital dalam meningkatkan konektivitas menuju kawasan inti pusat pemerintahan IKN. Jalan tol ini akan menghubungkan Bandara Sultan Aji Muhammad Sulaiman (SAMS) Sepinggan dengan Jalan Tol Balikpapan-Samarinda, sehingga memperpendek waktu tempuh dan mempermudah aksesibilitas.

Keberadaan Tol IKN Seksi 1B tidak hanya akan memperlancar mobilitas barang dan orang menuju kawasan inti IKN, tetapi juga memberikan dampak positif bagi wilayah sekitarnya. Desa Wisata Nipah-Nipah di Penajam Paser Utara dan Desa Wisata Muara Enggelam di Kutai Kartanegara diharapkan dapat merasakan manfaat dari peningkatan konektivitas ini.

Dengan akses yang lebih baik, sektor pariwisata, perdagangan, dan investasi di Kalimantan Timur diprediksi akan mengalami pertumbuhan signifikan. Pelaku usaha lokal dan wisatawan akan lebih mudah menjangkau berbagai destinasi strategis, yang pada gilirannya akan mendorong kewirausahaan dan pemerataan ekonomi sesuai dengan visi Indonesia Emas 2045.

Direktur Utama WIKA, Agung Budi Waskito, menekankan bahwa proyek ini tidak hanya berfokus pada konektivitas, tetapi juga pada penciptaan dampak ekonomi dan sosial yang positif bagi masyarakat. WIKA sebagai salah satu kontraktor utama, berkomitmen untuk menyelesaikan proyek ini dengan standar terbaik.

Selain manfaat ekonomi, Tol IKN Seksi 1B juga memberikan dampak sosial yang nyata. Hingga saat ini, proyek ini telah menyerap 307 tenaga kerja, dengan prioritas diberikan kepada masyarakat lokal. Hal ini tidak hanya menciptakan lapangan kerja, tetapi juga memberdayakan komunitas sekitar untuk berpartisipasi dalam pembangunan ibu kota baru.

Keterlibatan tenaga kerja lokal menunjukkan komitmen pemerintah dan pelaku industri seperti WIKA untuk menciptakan dampak positif yang inklusif. Dengan melibatkan masyarakat setempat, proyek ini memperkuat rasa memiliki terhadap pembangunan IKN dan meningkatkan kesejahteraan warga.

Pembangunan Tol IKN Seksi 1B juga memperhatikan aspek keberlanjutan lingkungan. Proyek ini mengadopsi prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG) dengan menggunakan material ramah lingkungan dan menerapkan teknologi konstruksi modern.

Pemanfaatan Building Information Modeling (BIM) memastikan akurasi desain dan efisiensi konstruksi, sementara Lean Construction digunakan untuk meminimalkan limbah. Pendekatan ini menunjukkan bahwa pembangunan infrastruktur modern dapat berjalan seiring dengan pelestarian lingkungan.

WIKA, sebagai kontraktor utama, memiliki peran penting dalam keberhasilan proyek Tol IKN Seksi 1B. Dengan pengalaman mengerjakan 13 proyek strategis di IKN, WIKA membuktikan kapabilitasnya dalam mendukung visi besar pemerintah. Proyek-proyek lain yang tengah dikerjakan WIKA meliputi Jalan Sumbu Timur IKN Tahap 2 dan Tol IKN Segmen 3B-2 Kariangau–Simpang Tempadung.