Baskara Putra: Navigasi Ekspresi Artistik Melalui .Feast dan Hindia
Baskara Putra: Navigasi Ekspresi Artistik Melalui .Feast dan Hindia
Baskara Putra, sosok yang dikenal luas sebagai vokalis band rock .Feast dan sekaligus sebagai solois Hindia, menunjukkan kemampuannya untuk menavigasi berbagai spektrum ekspresi artistik. Kehadirannya dalam dua proyek musik yang berbeda ini bukan sekadar kebetulan, melainkan sebuah strategi artistik yang terencana dan mencerminkan kedalaman kreativitasnya.
Sebagai frontman .Feast, Baskara bersama Adnan (gitar), Diki (gitar), dan Awan (bass) menciptakan musik berenergi tinggi yang sarat dengan kritik sosial. Musik mereka bukan sekadar lantunan melodi, melainkan sebuah pernyataan sikap yang tajam dan lugas, menyerupai protes anak muda terhadap realitas sosial yang ada. Gugatan-gugatan terhadap berbagai isu dibalut dengan riff gitar yang kuat dan lirik yang eksplisit, menciptakan dampak emosional yang kuat bagi pendengar.
Di sisi lain, Hindia, merupakan alter ego Baskara yang menampilkan sisi yang lebih personal dan introspektif. Melalui Hindia, ia mengeksplorasi kerapuhan dan kegelisahan anak muda mengenai tekanan dan ekspektasi dunia modern. Musik Hindia tidak terjebak dalam romantisme melankolis atau mengikuti tren semata, melainkan berfokus pada inti permasalahan dan keresahan yang dialami banyak orang. Alih-alih nostalgia, Hindia menyajikan refleksi mengenai realitas kehidupan dengan nuansa yang lebih intim dan personal.
Perbedaan mendasar antara .Feast dan Hindia, menurut Baskara sendiri dalam wawancara sebelumnya dengan detikcom, terletak pada tujuan dan tema yang ingin disampaikan. Ia menjelaskan bahwa ia secara sengaja memisahkan ekspresi personalnya (Hindia) dari pesan-pesan sosial yang disampaikan melalui .Feast. Ia tidak ingin beban persoalan pribadi mencampuri pesan-pesan sosial yang ingin disampaikan lewat bandnya. Pilihan ini menunjukkan kecerdasan Baskara dalam mengelola dan membagi energi kreatifnya kedalam dua proyek yang berbeda, sehingga setiap proyek bisa berdiri sendiri dan memberikan nuansa yang unik.
Lebih lanjut, Baskara menegaskan bahwa perbedaan keduanya bukan hanya terletak pada genre musik, melainkan juga pada fokus tematik. .Feast memiliki fokus pada isu-isu sosial, sementara Hindia lebih menitikberatkan pada eksplorasi diri dan ekspresi personal. Dengan demikian, kedua proyek tersebut bukan hanya sekedar menunjukkan kemampuan musik Baskara yang luas, melainkan juga kemampuannya dalam mengartikulasikan berbagai gagasan dan pengalaman melalui medium musik yang beragam.
Kehadiran proyek musik terbarunya, Lomba Sihir, menambah bukti kemampuan adaptasi dan eksplorasi Baskara dalam dunia musik. Hal ini memperlihatkan bahwa Baskara bukan hanya seorang musisi yang berbakat, melainkan juga seorang seniman yang terus berkembang dan berinovasi dalam mengekspresikan dirinya.
.Feast dan Hindia bukan hanya sekadar nama band atau proyek solo, tetapi merupakan representasi dari dua sisi berbeda dari sosok Baskara Putra yang kaya akan kreativitas dan pemikiran. Dengan kemampuannya untuk mengelola kedua alter ego musiknya, Baskara telah menunjukkan sebuah strategi artistik yang kuat dan konsisten dalam menyampaikan pesan dan visi melalui musiknya.