Tragedi Pasar Ciracas: Pekerja Serabutan Menghembuskan Napas Terakhir Usai Penusukan oleh Pengamen
Jakarta Timur berduka. ZK, seorang pekerja serabutan, meninggal dunia setelah menjadi korban penusukan di Pasar Ciracas. Insiden tragis ini terjadi pada Sabtu, 24 Mei 2025, dan ZK sempat mendapatkan perawatan intensif di Rumah Sakit Polri Kramat Jati sebelum akhirnya menghembuskan napas terakhir pada Minggu, 25 Mei 2025.
Menurut Kepala Unit Reskrim Polsek Ciracas, AKP Maryono, ZK sempat dilarikan ke RS Polri Kramat Jati oleh keluarga pelaku dan warga sekitar tak lama setelah kejadian. Namun, upaya tim medis untuk menyelamatkan nyawanya tidak berhasil. "Korban awalnya dibawa keluarga tersangka ke RS Polri Kramat Jati. Saat tim medis mau melakukan tindakan operasi yang kedua untuk pemulihan, korban meninggal dunia," jelas AKP Maryono.
Peristiwa berawal dari cekcok antara ZK dan seorang pengamen berinisial ZI di area Pasar Ciracas. Dalam perdebatan yang memanas, ZI tiba-tiba mengeluarkan senjata tajam dan menusuk punggung ZK. Serangan mendadak ini menyebabkan ZK mengalami pendarahan hebat.
"Terjadi salah paham. Pelaku seorang pengamen, sehari-harinya dia juga membantu ayahnya berdagang. Untuk korban (pekerja) serabutan," ungkap Maryono.
Setelah kejadian, ayah ZI bersama warga berusaha memberikan pertolongan pertama dan membawa ZK ke RS Polri Kramat Jati. Sayangnya, luka yang diderita ZK terlalu parah sehingga nyawanya tidak tertolong.
Polsek Ciracas bergerak cepat mengamankan ZI dan menetapkannya sebagai tersangka. ZI kini harus mempertanggungjawabkan perbuatannya di mata hukum. Ia dijerat Pasal 351 ayat (3) KUHP tentang penganiayaan yang mengakibatkan kematian, dengan ancaman hukuman maksimal tujuh tahun penjara.
Saat ini, ZI ditahan di Mapolsek Ciracas untuk menjalani pemeriksaan lebih lanjut. Pihak kepolisian masih mendalami motif pasti di balik penusukan tersebut.
"Pelaku sudah kita amankan, diamankan pada saat hari kejadian kita dapat laporan. Untuk pelaku hasil pemeriksaan sementara menusuk korban karena salah paham saja," tutur AKP Maryono.
Kasus ini menjadi pengingat akan pentingnya menjaga ketertiban dan keamanan di ruang publik, serta menyelesaikan setiap permasalahan dengan kepala dingin tanpa kekerasan. Pihak berwajib akan terus mengusut tuntas kasus ini dan memastikan pelaku mendapatkan hukuman yang setimpal.