Gelombang Panas Landa Aceh, BMKG Imbau Warga Tingkatkan Kewaspadaan
Gelombang panas melanda wilayah Aceh, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengumumkan suhu udara mencapai puncaknya antara 35 hingga 36 derajat Celcius. Kondisi ini diperkirakan akan berlangsung beberapa hari ke depan, terutama di wilayah Banda Aceh, Aceh Besar, Aceh Utara, dan wilayah Timur Aceh. BMKG mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap dampak yang mungkin timbul.
Kepala BMKG Stasiun Meteorologi Kelas I Sultan Iskandar Muda Banda Aceh, Nasrol Aidi, menjelaskan bahwa tingginya suhu udara disebabkan oleh kurangnya pertumbuhan awan konvektif pada pagi hingga siang hari. Hal ini menyebabkan tingkat perawanan rendah dan paparan sinar matahari yang lebih terik. Angin bertiup dari arah Timur Laut hingga Barat dengan kecepatan 5-30 km/jam, sementara kelembaban udara berkisar antara 50 hingga 85 persen.
BMKG mengingatkan masyarakat untuk:
- Menggunakan pelindung seperti jaket dan kacamata anti UV saat beraktivitas di luar ruangan.
- Memperhatikan asupan air mineral untuk mencegah dehidrasi.
- Menjaga kondisi fisik agar tetap prima.
Selain itu, masyarakat juga diimbau untuk mewaspadai potensi peningkatan kejadian kebakaran lahan akibat kondisi panas yang merata. Tindakan pencegahan seperti tidak membuka lahan dengan cara dibakar, menghindari pembakaran sampah, dan tidak membuang puntung rokok sembarangan sangat diperlukan.
Nasrol Aidi juga mengingatkan bahwa hujan dengan intensitas lebat dan tiba-tiba dapat terjadi pada sore hingga malam hari di saat musim kemarau, akibat pemanasan intens pada siang hari. Masyarakat diimbau untuk selalu berhati-hati saat beraktivitas di luar ruangan, terutama saat berkendara dalam kondisi cuaca buruk yang dapat disertai angin kencang, banjir, dan tanah longsor. Mengingat cuaca yang bersifat dinamis, masyarakat diharapkan untuk terus memantau informasi terkini dari BMKG.