Kebumen Kenang 108 Tahun Sumitro Djojohadikusumo dengan Lantunan 'Danantara' dan 'Koperasi Merah Putih'

Masyarakat Kebumen memperingati 108 tahun kelahiran Prof. Dr. Sumitro Djojohadikusumo dengan cara yang unik dan kreatif. Dalam perayaan yang jatuh pada 29 Mei 2025, dua lagu khusus diciptakan sebagai bentuk penghormatan terhadap jasa dan gagasan-gagasan brilian sang ekonom terkemuka.

Lagu-lagu berjudul "Danantara" dan "Koperasi Merah Putih" ini merupakan buah karya Imam Mutoha, seorang seniman dan arsitek kebanggaan Kebumen. Imam Mutoha dikenal luas atas karyanya, "Kapal Mendoan" yang menjadi ikon Alun-Alun Kebumen. Kolaborasi apik melibatkan berbagai pihak dalam proses penciptaan dan peluncuran lagu-lagu ini. Sabrina Nadia Atsabe, putri dari Serma Dilliyanto Atsabe anggota Kodim 0709 Kebumen, melantunkan "Koperasi Merah Putih" dengan merdu. Sementara itu, Letkol Czi Ardianta Purwandhana, yang menjabat sebagai Dandim 0709 Kebumen, menyumbangkan suaranya untuk lagu "Danantara". Aransemen kedua lagu ini dipercayakan kepada Prayogo Dwi P, seorang mahasiswa berbakat dari Institut Kesenian Jakarta (IKJ) yang juga merupakan putra dari Serma Sayono.

Imam Mutoha mengungkapkan kebanggaannya atas Prof. Dr. Sumitro Djojohadikusumo sebagai putra daerah yang gagasan-gagasannya tetap relevan hingga saat ini. Baginya, seni menjadi medium yang tepat untuk tidak hanya mengenang, tetapi juga meneruskan semangat perjuangan Sumitro dalam membangun perekonomian bangsa. Lagu-lagu yang diciptakannya adalah wujud penghormatan terhadap gagasan-gagasan Prof. Sumitro, yang dikenal sebagai pelopor ekonomi pembangunan di Indonesia. Konsep Danantara dan Koperasi Merah Putih yang diperkenalkannya saat menjabat sebagai Menteri Ekonomi bertujuan untuk meningkatkan kemandirian ekonomi rakyat.

Letkol Czi Ardianta Purwandhana menambahkan bahwa Prof. Dr. Sumitro Djojohadikusumo lahir di Kebumen pada 29 Mei 1917 dan dikenal sebagai "Bapak Ekonomi Indonesia". Setelah menyelesaikan pendidikan ekonomi di Belanda, beliau kembali ke Indonesia dan menjadi salah satu ekonom paling berpengaruh dalam sejarah negara ini, berperan penting dalam merancang kebijakan strategis yang menjadi fondasi perekonomian nasional pasca-kemerdekaan.

Masyarakat Kebumen berharap, dengan adanya lagu-lagu yang didedikasikan kepada Prof. Sumitro, generasi muda dapat terinspirasi untuk melanjutkan perjuangan beliau. Lagu-lagu bertema ekonomi ini diharapkan dapat mendukung program-program pemerintah.

Pada kesempatan terpisah, kalangan akademisi, budayawan, dan sejarawan Kebumen menyampaikan aspirasi agar Prof. Dr. Sumitro Djojohadikusumo dianugerahi gelar Pahlawan Nasional. Aspirasi ini disampaikan melalui audiensi bersama Bupati Kebumen, Lilis Nuryani. Bupati Lilis Nuryani menyambut baik aspirasi tersebut dan menyatakan dukungan penuh terhadap pengusulan gelar Pahlawan Nasional bagi Prof. Sumitro. Ia juga mengapresiasi buku berjudul "Kebumen Kota yang Kehilangan Pahlawannya" karya Letkol Czi Ardianta Purwandhana yang menggugah kesadaran masyarakat akan sosok Prof. Sumitro dan berencana mengusulkan penamaan salah satu ruas jalan di Kebumen menjadi Jalan Prof. Sumitro.