Proyek Megaproyek Neom: Tantangan Finansial dan Teknis yang Menantang Realisasi Kota Futuristik Arab Saudi
Proyek Megaproyek Neom: Tantangan Finansial dan Teknis yang Menantang Realisasi Kota Futuristik Arab Saudi
Ambisi Arab Saudi untuk membangun Neom, sebuah kota futuristik yang digadang-gadang sebagai proyek ambisius abad ini, kini dihadapkan pada sejumlah tantangan signifikan. Laporan terbaru dari Wall Street Journal mengungkap permasalahan serius yang menghambat progres pembangunan, terutama terkait pembengkakan biaya dan keterlambatan jadwal yang signifikan. Proyek yang semula diperkirakan menelan biaya jauh lebih rendah, kini diproyeksikan membutuhkan dana mencapai USD 8,8 triliun, angka yang lebih dari 25 kali lipat anggaran tahunan pemerintah Arab Saudi. Besarnya biaya ini menimbulkan pertanyaan serius tentang kelayakan dan keberlanjutan proyek raksasa ini.
Salah satu faktor utama penyebab lonjakan biaya adalah pembangunan The Line, sebuah kota futuristik berbentuk garis lurus yang dirancang untuk menampung sembilan juta penduduk. Konsep yang unik ini, dengan gedung pencakar langit setinggi 500 meter membentang sejauh 170 kilometer, membutuhkan teknologi dan sumber daya yang belum pernah ada sebelumnya. Bahkan, upaya untuk mengurangi tinggi gedung menjadi 300 meter untuk memangkas biaya, telah ditolak oleh Putra Mahkota Mohammad bin Salman. Hal ini menunjukkan komitmen yang kuat untuk mewujudkan visi The Line, meskipun dengan konsekuensi finansial yang berat.
Selain masalah biaya, proyek Neom juga menghadapi kendala logistik dan infrastruktur yang kompleks. Lokasi pembangunan yang terpencil menyebabkan kesulitan dalam hal aksesibilitas tenaga kerja, ketersediaan pelabuhan yang memadai, jaringan jalan raya yang terintegrasi, dan pasokan listrik yang cukup. Untuk mengatasi hal ini, Gubernur Public Investment Fund, Yasir Al-Rumayyan, mengusulkan penggunaan teknologi terkini untuk meminimalkan ketergantungan pada tenaga kerja manusia. Namun, implementasi solusi teknologi tersebut membutuhkan investasi tambahan dan waktu yang tidak sedikit.
Lebih lanjut, rencana untuk menyelesaikan tahap pertama pembangunan pada tahun 2035, yang membutuhkan dana USD 370 miliar, nampaknya semakin sulit diwujudkan. Proyek secara keseluruhan kini diperkirakan baru akan rampung pada tahun 2080, sebuah penundaan yang signifikan selama 63 tahun sejak dimulainya proyek pada tahun 2017. Keterlambatan ini tidak hanya berdampak pada biaya keseluruhan, tetapi juga menimbulkan keraguan tentang kelayakan proyek secara jangka panjang.
Bahkan proyek pembangunan hotel di pulau resor Sindalah, yang seharusnya menjadi salah satu daya tarik utama Neom, juga mengalami keterlambatan lebih dari tiga tahun dan pembengkakan biaya hingga tiga kali lipat dari anggaran awal. Empat bulan setelah peresmian, hotel-hotel tersebut masih belum beroperasi, menunjukkan adanya permasalahan manajemen dan pelaksanaan proyek yang serius.
Proyek Neom, dengan konsep The Line yang ambisius dan fasilitas-fasilitas futuristik lainnya seperti gedung kaca 30 lantai terbalik, taman hiburan di ketinggian 300 meter, dan teater udara, menunjukkan ambisi besar Arab Saudi untuk transformasi ekonomi dan kemajuan teknologi. Namun, tantangan finansial dan teknis yang dihadapi saat ini menuntut evaluasi menyeluruh dan solusi strategis untuk memastikan keberhasilan proyek ini. Keberhasilan Neom akan bergantung pada kemampuan pemerintah Arab Saudi untuk mengatasi permasalahan yang ada dan memastikan keberlanjutan finansial proyek ini dalam jangka panjang.
Daftar Fasilitas Futuristik Neom (selain The Line):
- Gedung kaca 30 lantai terbalik di bawah jembatan raksasa.
- Taman hiburan di ketinggian 300 meter.
- Teater udara di antara menara The Line.