Tragedi Longsor Gunung Kuda: Tim SAR Evakuasi Korban Luka dan Meninggal Dunia
Tim penyelamat gabungan terus berupaya mengevakuasi korban longsor yang terjadi di area pertambangan galian C, Gunung Kuda, yang terletak di Desa Cipanas, Kecamatan Dukupuntang, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat. Insiden tragis ini menyebabkan sejumlah pekerja tertimbun material longsor.
Sejauh ini, lima orang yang mengalami luka-luka telah berhasil dievakuasi dari lokasi kejadian dan segera dilarikan ke Rumah Sakit Sumber Hurip di Kabupaten Cirebon untuk mendapatkan perawatan medis intensif. Kondisi mereka masih dalam pemantauan tim medis.
Namun, kabar duka menyelimuti proses evakuasi ketika empat orang ditemukan dalam keadaan meninggal dunia akibat tertimbun longsor. Identifikasi korban telah dilakukan, dan diketahui bahwa mereka adalah:
- Andri (42), warga Desa Padabeunghar, Kecamatan Pasawahan, Kabupaten Kuningan.
- Sukadi (48), warga Desa Buntet, Kecamatan Astanajapura, Kabupaten Cirebon.
- Sanuri (47), warga Desa Semplo, Kecamatan Palimanan.
- Sukendra (51), warga Desa Girinata, Kecamatan Dukupuntang.
Tim gabungan dari berbagai instansi, termasuk BPBD Jawa Barat dan Kabupaten Cirebon, bekerja keras di lokasi kejadian. Proses evakuasi dilakukan secara manual di beberapa titik, mengingat kondisi medan yang sulit dan potensi longsor susulan. Selain itu, alat berat juga dikerahkan untuk membantu memindahkan material longsor yang menimbun sejumlah kendaraan.
Menurut keterangan yang diperoleh, longsor tersebut menimbun tiga unit excavator dan enam unit truk yang berada di area pertambangan. Hal ini semakin mempersulit proses evakuasi dan membutuhkan kehati-hatian ekstra dari tim penyelamat.
Saat ini, tim gabungan masih terus melakukan pendataan dan berkoordinasi untuk menangani dampak longsor. Penyebab pasti dari longsor masih dalam penyelidikan lebih lanjut oleh pihak berwenang. Namun, fokus utama saat ini adalah mengevakuasi seluruh korban dan memberikan bantuan kepada keluarga yang terdampak.
BPBD Jawa Barat dan Kabupaten Cirebon terus berkoordinasi intensif untuk memastikan penanganan kejadian ini berjalan dengan efektif dan efisien. Mereka juga mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi bencana alam, terutama di musim penghujan seperti saat ini.