Menjelajahi Agrowisata Condet: Melestarikan 'Si Manis' Maskot Jakarta di Tengah Ibu Kota

Di tengah hiruk pikuk metropolitan Jakarta, sebuah oase hijau tersembunyi menyimpan kekayaan warisan budaya dan cita rasa lokal. Agrowisata Cagar Buah Condet, yang terletak di kawasan Balekambang, Jakarta Timur, menjadi saksi bisu upaya pelestarian Salak Condet dan Duku Condet, dua varietas buah yang telah lama menjadi ikon kota Jakarta.

Memasuki gerbang Agrowisata Cagar Buah Condet, pengunjung akan disambut oleh hamparan kebun salak dan duku seluas 3,5 hektar. Jalan setapak yang tertata rapi mengundang untuk menjelajahi lebih dalam, menyusuri barisan pohon salak yang rimbun dengan buahnya yang eksotis. Di sinilah, di bawah naungan pepohonan yang rindang, pengunjung dapat menyaksikan langsung bagaimana Salak Condet, sang 'maskot Jakarta', dibudidayakan dengan penuh cinta dan dedikasi.

Safrudin, Koordinator Cagar Buah Condet, dengan bersemangat menyambut para pengunjung yang ingin mengenal lebih dekat dengan Salak Condet. Dengan mengenakan pakaian serba hitam dan sepatu bot, serta sebilah arit yang setia menemani, Safrudin dengan sabar menjelaskan seluk beluk budidaya salak, mulai dari pemilihan bibit hingga perawatan tanaman. Ia pun tak segan memetikkan langsung buah salak yang telah matang, mempersilakan pengunjung untuk merasakan sensasi rasa yang unik dan khas.

Rasa Salak Condet memang berbeda dengan varietas salak lainnya. Daging buahnya tebal, renyah, dengan perpaduan rasa manis, kecut, dan sedikit sepet yang menyegarkan. Sensasi rasa yang kompleks ini menjadi daya tarik tersendiri bagi para pecinta buah lokal. Pengunjung diperbolehkan untuk mencicipi langsung buah salak di kebun, namun hasil panen biasanya disetorkan ke Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

Namun, upaya pelestarian Salak Condet tidak selalu berjalan mulus. Banjir yang melanda Jakarta pada bulan Maret lalu sempat merusak sebagian tanaman salak di Cagar Buah Condet. Bunga-bunga salak yang baru mekar menjadi busuk akibat terendam air, sehingga berdampak pada hasil panen. Meskipun demikian, semangat untuk melestarikan Salak Condet tidak pernah padam.

Di area Cagar Buah Condet, terdapat sebuah rumah bibit yang berfungsi sebagai pusat pembibitan salak dan duku. Bibit-bibit unggul ini digunakan untuk mengganti tanaman yang mati dan memastikan keberlangsungan Salak Condet di masa depan. Upaya pelestarian bibit ini sangat penting untuk menjaga keaslian Salak Condet dan mencegah perubahan genetik.

Agrowisata Cagar Buah Condet bukan hanya sekadar tempat wisata, tetapi juga merupakan pusat edukasi dan konservasi buah lokal. Di sini, pengunjung dapat belajar tentang sejarah dan budaya Salak Condet, serta berkontribusi dalam upaya pelestariannya. Dengan mengunjungi Agrowisata Cagar Buah Condet, kita turut serta dalam menjaga warisan budaya Jakarta dan mendukung keberlangsungan Salak Condet, sang 'si manis' maskot kota.