Serangan Udara Israel Hancurkan Pesawat Pengangkut Jemaah Haji di Yaman
Serangan Udara Israel Hancurkan Pesawat Pengangkut Jemaah Haji di Yaman
Sebuah serangan udara yang dilancarkan oleh militer Israel telah menghancurkan sebuah pesawat milik maskapai penerbangan Yaman, Yemenia Airways, beserta landasan pacu di bandara Sanaa, ibu kota Yaman. Pesawat tersebut sedianya akan digunakan untuk mengangkut jemaah haji yang akan menunaikan ibadah haji tahunan di Mekkah.
Insiden yang terjadi pada hari Rabu, 28 Mei, itu terekam dalam sebuah video yang diposting di media sosial X oleh direktur bandara Sanaa, Khaled al-Shaief. Dalam video tersebut, terlihat kepulan asap hitam tebal membubung dari pesawat yang terkena serangan rudal di landasan pacu. Al-Shaief menyebut pesawat tersebut sebagai satu-satunya pesawat operasional terakhir yang dimiliki Yaman. Akibat serangan ini, puluhan jemaah haji terpaksa membatalkan keberangkatan mereka dan kembali ke rumah masing-masing.
Yemenia Airways dalam pernyataannya mengkonfirmasi bahwa pesawat yang hancur tersebut memang dipersiapkan untuk mengangkut para jemaah haji yang akan berangkat ke Mekkah. Pihak maskapai mengecam keras serangan tersebut dan menyebutnya sebagai tindakan yang tidak bertanggung jawab serta membahayakan keselamatan penerbangan sipil.
Kelompok pemberontak Houthi di Yaman menyatakan bahwa bandara Sanaa baru saja kembali membuka layanan komersial terbatas pada tanggal 17 Mei, setelah sebelumnya ditutup akibat serangan besar Israel yang menghancurkan enam pesawat lainnya sebelas hari sebelumnya. Houthi mengutuk keras agresi Israel dan menuduh negara tersebut sengaja menargetkan infrastruktur sipil.
Menteri Pertahanan Israel, Israel Katz, dalam pernyataannya membenarkan bahwa jet tempur Israel telah menargetkan "target teroris" Houthi di bandara Sanaa. Serangan ini dilakukan sebagai balasan atas peluncuran dua proyektil oleh Houthi ke wilayah Israel sehari sebelumnya. Katz menegaskan bahwa serangan tersebut bertujuan untuk menghancurkan kemampuan Houthi dalam melancarkan serangan ke Israel.
"Jet-jet tempur Angkatan Udara baru saja menyerang target-target teror organisasi teroris Houthi di bandara Sanaa dan menghancurkan pesawat terakhir yang tersisa," ujar Katz dalam sebuah pernyataan.
Serangan terhadap bandara Sanaa ini semakin memperburuk situasi kemanusiaan di Yaman yang sudah sangat memprihatinkan akibat perang saudara yang berkepanjangan. Penutupan bandara akan menghambat masuknya bantuan kemanusiaan dan mempersulit pergerakan warga sipil.
Konflik antara Houthi dan Israel sendiri semakin meningkat sejak November 2023, ketika Houthi mulai melancarkan serangan terhadap kapal-kapal pengiriman di Laut Merah dan Teluk Aden. Serangan ini dilakukan sebagai bentuk dukungan terhadap kelompok Hamas di Palestina dan sebagai tekanan terhadap Israel untuk menghentikan serangannya di Gaza. Aksi Houthi ini memicu respons militer dari Inggris dan Amerika Serikat mulai Januari 2024.
Berikut adalah poin-poin penting terkait berita ini:
- Pesawat Yemenia Airways hancur akibat serangan udara Israel di bandara Sanaa, Yaman.
- Pesawat tersebut sedianya akan digunakan untuk mengangkut jemaah haji.
- Israel mengklaim serangan tersebut menargetkan "target teroris" Houthi.
- Serangan ini memperburuk situasi kemanusiaan di Yaman.
- Konflik antara Houthi dan Israel semakin meningkat sejak November 2023.
Utusan khusus Perserikatan Bangsa-Bangsa, Hans Grundberg, dalam sebuah pernyataan memperingatkan bahwa bentrokan antara kelompok Houthi dan Israel dapat memperburuk situasi yang sudah sangat rapuh di Yaman dan kawasan secara keseluruhan. Ia menyerukan kepada semua pihak untuk menahan diri dan mengutamakan solusi diplomatik untuk mengakhiri konflik.