Kemitraan Strategis Indonesia-Perancis: Investasi dan Kerja Sama Multilateral Digenjot

Presiden Perancis, Emmanuel Macron, secara terbuka mengajak para pengusaha Indonesia untuk meningkatkan investasi di Perancis. Ajakan ini disampaikan saat pertemuan bilateral dengan Presiden Prabowo Subianto di Istana Merdeka, Jakarta. Kerja sama antara kedua negara mencakup berbagai sektor strategis, mulai dari pertahanan, teknologi satelit, energi, hingga pengembangan olahraga berkuda dan pertukaran budaya.

Macron menyatakan harapannya agar kesepakatan kerja sama yang telah terjalin dapat direalisasikan melalui investasi yang signifikan dari Indonesia ke Perancis. Ia juga mengagendakan pertemuan dengan para investor Indonesia untuk membahas lebih lanjut peluang investasi tersebut. Selain itu, Macron menyoroti pentingnya dimensi regional dalam kemitraan ini, dengan menjajaki kerja sama yang lebih erat antara Perancis dan negara-negara anggota ASEAN. Diskusi dengan Sekretaris Jenderal ASEAN juga direncanakan untuk mengoptimalkan potensi kemitraan tersebut.

Fokus utama dalam kerja sama energi adalah pengembangan energi terbarukan. Macron menyampaikan kegembiraannya atas kesepakatan kerja sama di bidang tenaga surya dan hidrogen antara Perancis dan Indonesia.

Presiden Prabowo Subianto menambahkan bahwa Indonesia dan Perancis sepakat untuk mendorong hubungan dagang dan investasi yang lebih seimbang. Indonesia juga mengharapkan dukungan Perancis dalam mempercepat penyelesaian perundingan Indonesia-European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement (IEU-CEPA). Prabowo mengapresiasi dukungan Macron terhadap keanggotaan Indonesia di CEPA dan juga OECD (Organisation for Economic Co-operation and Development).

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, mengungkapkan bahwa total terdapat 26 kesepakatan yang ditandatangani antara Indonesia dan Perancis. Kesepakatan tersebut terdiri dari 16 kesepakatan yang diteken di Istana Merdeka dan 10 kesepakatan di Kantor Kementerian Perekonomian. Nilai total investasi dari kesepakatan-kesepakatan ini mencapai 11 miliar dollar AS atau setara dengan Rp 179,1 triliun (dengan asumsi kurs Rp 16.200 per dollar AS).

Airlangga Hartarto juga menekankan kesamaan filosofi antara Perancis dan Indonesia dalam perdagangan multilateral, serta dalam merespons isu-isu geopolitik dan geoeconomi. Kedua negara berkomitmen untuk membuka lebih banyak peluang perdagangan dan investasi di kedua arah, menciptakan lingkungan ekonomi yang saling menguntungkan.