Menelisik Perbedaan Haji Furoda dan Haji Plus: Antara Biaya, Fasilitas, dan Kepastian Keberangkatan
Ibadah haji, sebagai rukun Islam kelima, memiliki berbagai jalur pelaksanaan. Selain haji reguler yang umum dikenal, terdapat pula haji furoda dan haji plus (atau haji khusus) yang menawarkan pengalaman dan fasilitas yang berbeda. Ketiganya memiliki karakteristik tersendiri, mulai dari biaya yang dikeluarkan, durasi pelaksanaan, hingga kepastian keberangkatan.
Secara garis besar, haji furoda dan haji plus menawarkan fasilitas yang lebih baik dibandingkan haji reguler. Namun, perbedaan signifikan tetap ada di antara keduanya. Mari kita telaah lebih dalam:
Perbandingan Haji Furoda, Haji Plus, dan Haji Reguler
Berikut adalah tabel perbandingan yang merangkum perbedaan utama antara haji furoda, haji plus, dan haji reguler:
Aspek | Haji Furoda | Haji Plus (Khusus) | Haji Reguler |
---|---|---|---|
Biaya | Mulai dari Rp 373 jutaan | Mulai dari Rp 160 jutaan | Sekitar Rp 55 jutaan |
Durasi Ibadah | 16 - 24 hari | 25 hari | 40 hari |
Masa Tunggu | Tidak ada (langsung berangkat tahun yang sama) | 5 - 9 tahun | 16 - 38 tahun |
Kuota | Undangan khusus dari Pemerintah Arab Saudi | Di luar kuota haji reguler | Kuota resmi terbatas |
Fasilitas | Paket eksklusif, hotel dekat Masjidil Haram, layanan tambahan | Paket lengkap dan nyaman, hotel fleksibel, dekat Masjidil Haram | Paket standar, hotel biasanya jauh dari masjid |
Haji Furoda: Jalur ini menawarkan keberangkatan tanpa antrean karena menggunakan kuota undangan langsung dari Pemerintah Arab Saudi. Biayanya paling tinggi, sebanding dengan fasilitas mewah dan eksklusif yang ditawarkan, termasuk akomodasi hotel yang sangat dekat dengan Masjidil Haram serta layanan personalisasi lainnya.
Haji Plus (Khusus): Haji plus menawarkan paket perjalanan yang lebih lengkap dan nyaman dibandingkan haji reguler. Meskipun masa tunggunya lebih singkat daripada haji reguler, tetap ada antrean yang harus dilalui. Akomodasi hotel biasanya lebih dekat dengan Masjidil Haram dibandingkan haji reguler.
Haji Reguler: Jalur ini merupakan pilihan paling ekonomis, namun dengan konsekuensi masa tunggu yang sangat panjang dan fasilitas yang standar. Akomodasi hotel biasanya terletak relatif jauh dari Masjidil Haram.
Tantangan Visa Haji Furoda Tahun Ini
Saat ini, terdapat ketidakpastian mengenai penerbitan visa haji furoda untuk tahun ini. Asosiasi Muslim Penyelenggara Haji dan Umrah Republik Indonesia (AMPHURI) terus berkoordinasi dengan pihak terkait di Arab Saudi untuk memastikan kepastian keberangkatan jemaah haji furoda.
Firman, dari AMPHURI, menjelaskan bahwa haji furoda adalah skema legal yang menggunakan kuota mujamalah dari Pemerintah Arab Saudi. Namun, proses penerbitan visa sepenuhnya berada di bawah kendali otoritas Saudi, sehingga AMPHURI tidak dapat memastikan kapan visa akan diterbitkan.
DPP AMPHURI telah mengeluarkan surat edaran yang menginformasikan kepada Penyelenggara Ibadah Haji Khusus (PIHK) mengenai perkembangan visa haji furoda. Surat edaran tersebut menjelaskan beberapa poin penting:
- Selain kuota haji yang diberikan kepada Pemerintah Indonesia, terdapat visa haji non-kuota yang diperoleh melalui jalur mujamalah, furada, dan direct hajj (melalui website Nusuk, yang saat ini belum tersedia untuk Indonesia).
- Karena non-kuota, jumlah visa yang tersedia setiap tahun tidak pasti, dan kepastian keberangkatan bergantung pada penerbitan visa dan tiket pesawat.
- DPP AMPHURI telah berkoordinasi dengan Kementerian Haji dan Umrah di Makkah serta Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kementerian Agama, dan memperoleh informasi bahwa penerbitan visa untuk musim haji ini telah berakhir.
- Penerbitan visa haji furada sepenuhnya merupakan kewenangan Pemerintah Arab Saudi dan di luar kendali PIHK.
- PIHK anggota AMPHURI yang melayani jemaah haji furada diimbau untuk menginformasikan hal ini kepada jemaah dan menyelesaikan sesuai perjanjian pelayanan yang telah disepakati.
- PIHK disarankan untuk menawarkan opsi pendaftaran haji khusus kepada jemaah.
Dengan demikian, calon jemaah haji, khususnya yang berencana melalui jalur furoda, diharapkan untuk terus memantau perkembangan informasi dan berkomunikasi intensif dengan PIHK terkait.