Remaja di Jember Diduga Aniaya Ibu Kandung, Berujung Permintaan Maaf Setelah Penyelidikan Polisi
Kasus dugaan penganiayaan seorang remaja terhadap ibu kandungnya di Jember, Jawa Timur, menjadi sorotan publik setelah viral di media sosial. Video yang memperlihatkan seorang ibu dengan luka memar di wajah, diduga akibat perbuatan anaknya, memicu kemarahan warganet.
Insiden ini bermula ketika SU (18), remaja yang bersangkutan, diduga melakukan kekerasan terhadap ibunya pada Sabtu (17/5) malam. Menurut keterangan dari Kapolsek Kencong, AKP Siswanto, peristiwa tersebut dipicu oleh ketidakmampuan SU dalam mengendalikan emosi saat diberi nasihat oleh orang tuanya. Polisi kemudian melakukan penyelidikan mendalam terkait kasus ini.
Video yang beredar luas menunjukkan SU sedang berdebat dengan beberapa pria dewasa. Dalam video tersebut, SU tampak enggan mengakui kesalahannya, bahkan terkesan membantah nasihat yang diberikan. Salah seorang pria dalam video tersebut kemudian mengatakan bahwa jika kasus ini dibawa ke pihak kepolisian, SU pasti akan menyesal dan ingin segera pulang.
Keluarga korban, dalam hal ini ibu kandung SU, memilih untuk melaporkan kejadian ini kepada pihak berwajib dengan harapan agar SU jera dan tidak mengulangi perbuatannya di kemudian hari. Langkah ini diambil sebagai upaya memberikan efek jera dan memastikan kejadian serupa tidak terulang.
Menindaklanjuti laporan tersebut, pihak kepolisian bergerak cepat melakukan penyelidikan. AKP Siswanto menjelaskan bahwa berdasarkan hasil penyelidikan, tindakan kekerasan yang dilakukan SU terhadap ibunya diduga tidak disengaja. Meskipun demikian, proses hukum tetap berjalan untuk memastikan keadilan bagi korban.
Sehari setelah kejadian, pada Minggu (18/5) pagi, SU akhirnya meminta maaf kepada ibunya atas perbuatannya. AKP Siswanto bersama Bhabinkamtibmas setempat turut hadir di lokasi kejadian saat proses permintaan maaf berlangsung. Pihak kepolisian berharap dengan adanya permintaan maaf ini, masalah dapat diselesaikan secara kekeluargaan dan SU dapat memperbaiki hubungannya dengan ibunya.
Kasus ini menjadi pelajaran penting bagi masyarakat tentang pentingnya menjaga hubungan baik dalam keluarga, terutama antara orang tua dan anak. Selain itu, kasus ini juga menjadi pengingat akan pentingnya mengendalikan emosi dan menyelesaikan masalah dengan kepala dingin.