Nyeri Dada: Waspadai Perbedaan GERD dan Serangan Jantung yang Seringkali Tertukar

Nyeri dada adalah keluhan umum yang seringkali membuat bingung. Kondisi ini bisa disebabkan oleh berbagai faktor, mulai dari masalah pencernaan seperti Gastroesophageal Reflux Disease (GERD) hingga kondisi medis yang lebih serius seperti serangan jantung. Seringkali, orang yang terbiasa dengan gejala GERD cenderung mengabaikan nyeri dada, menganggapnya sebagai kambuhnya asam lambung. Padahal, nyeri dada yang terasa familiar itu bisa jadi merupakan sinyal dari serangan jantung yang memerlukan penanganan medis segera.

Ahli Kesehatan dari Corporate HR Kompas Gramedia, dr. Santi, menekankan pentingnya kewaspadaan terhadap gejala serangan jantung yang mungkin timbul bersamaan dengan masalah GERD. Ia menyarankan untuk segera mencari pertolongan medis di Unit Gawat Darurat (UGD) jika nyeri ulu hati atau dada terasa menjalar ke rahang dan/atau lengan, disertai dengan keringat dingin dan sesak napas. Gejala-gejala ini bisa menjadi indikasi kuat adanya serangan jantung.

Memahami GERD dan Serangan Jantung

  • GERD (Gastroesophageal Reflux Disease): GERD adalah kondisi kronis di mana asam lambung naik ke kerongkongan secara berulang, setidaknya dua kali seminggu. Kondisi ini dapat menyebabkan iritasi pada lapisan kerongkongan dan menimbulkan berbagai gejala yang tidak nyaman.

  • Serangan Jantung: Serangan jantung terjadi ketika aliran darah ke otot jantung terhambat, biasanya karena penyumbatan arteri koroner. Kondisi ini menyebabkan otot jantung kekurangan oksigen dan dapat menyebabkan kerusakan permanen jika tidak segera ditangani. Serangan jantung adalah keadaan darurat medis yang mengancam jiwa.

Membedakan Gejala GERD dan Serangan Jantung

Membedakan gejala GERD dan serangan jantung bisa menjadi tantangan karena keduanya dapat menyebabkan nyeri dada. Namun, ada beberapa perbedaan penting yang perlu diperhatikan:

  • Nyeri Dada:

    • GERD: Nyeri dada akibat GERD biasanya terasa seperti sensasi terbakar atau menusuk yang hebat, terutama di ulu hati atau bagian tengah dada di belakang tulang dada. Nyeri cenderung terlokalisasi dan tidak menyebar ke area lain.
    • Serangan Jantung: Nyeri dada akibat serangan jantung sering digambarkan sebagai rasa tertekan, tertindih, berat, atau seperti diremas di dada. Nyeri biasanya terjadi di bagian tengah atau sisi kiri dada, dan dapat menyebar ke lengan, leher, rahang, bahu, atau punggung. Nyeri juga dapat memburuk saat bergerak atau bernapas.
  • Gejala Penyerta:

    Berikut adalah daftar gejala penyerta yang dapat membantu membedakan GERD dan serangan jantung:

    Gejala GERD:

    • Nyeri atau kesulitan menelan
    • Kembung
    • Bersendawa atau cegukan
    • Bau mulut
    • Sakit tenggorokan atau iritasi tenggorokan
    • Rasa tidak enak atau asam di mulut

    Gejala Serangan Jantung:

    • Sesak napas
    • Detak jantung tidak teratur
    • Pusing atau sakit kepala ringan
    • Mati rasa atau kesemutan di lengan, leher, rahang, bibir, atau perut
    • Rasa nyeri atau ketidaknyamanan di bagian tubuh lain, seperti lengan, leher, rahang, bahu, dan punggung

Pemeriksaan untuk Mendeteksi Serangan Jantung

Untuk mendiagnosis serangan jantung secara akurat, dokter akan melakukan serangkaian pemeriksaan, termasuk:

  • Rekam Jantung (Elektrokardiogram/EKG): Merekam aktivitas listrik jantung untuk mendeteksi adanya gangguan.
  • Pemeriksaan Laboratorium:
    • Tes darah
    • Feses
    • Urea breath test: Mendeteksi bakteri H. pylori di dalam tubuh.
  • Endoskopi: Memasukkan kamera kecil ke dalam kerongkongan dan lambung untuk melihat kondisinya secara langsung dan mengambil sampel jaringan jika diperlukan.
  • Foto Rontgen dengan Barium: Memungkinkan visualisasi kerongkongan, lambung, dan usus setelah pasien meminum cairan barium.
  • Manometri Esofagus: Mengukur irama dan kekuatan otot kerongkongan.
  • Pengukuran Tingkat Keasaman Kerongkongan: Menggunakan selang untuk mengukur tingkat keasaman di kerongkongan.

Dr. Santi menekankan pentingnya untuk tidak terburu-buru menyimpulkan penyebab nyeri dada. Gejala yang dialami bisa jadi hanya GERD, namun bisa juga merupakan tanda dari serangan jantung yang memerlukan penanganan segera. Oleh karena itu, penting untuk waspada dan segera mencari pertolongan medis jika mengalami gejala yang mencurigakan.