Insiden Speedboat di Telaga Sarangan: Diduga Tanpa Awak Berlisensi, Wisatawan Selamat
Tragedi nyaris terjadi di Telaga Sarangan, Magetan, Jawa Timur, ketika sebuah speedboat yang membawa tiga wisatawan asal Semarang mengalami kecelakaan dan terbalik pada Kamis sore (29/05/2024). Insiden ini memicu perhatian serius terhadap standar keselamatan dan operasional perahu wisata di kawasan tersebut.
Menurut Eka Radityo, Sekretaris Dinas Pariwisata Kabupaten Magetan, sejumlah faktor disinyalir menjadi penyebab utama kecelakaan ini. Kondisi perairan Telaga Sarangan yang tidak stabil, dengan gelombang yang cukup tinggi pada saat kejadian, diduga turut berkontribusi. Manuver speedboat yang kurang tepat juga disebut-sebut sebagai faktor lain yang memperparah situasi.
"Kondisi telaga kemarin agak bergelombang besar, kadang perahu juga pingin manuver," ungkap Eka, menggambarkan kondisi perairan saat insiden terjadi.
Lebih lanjut, Eka mengungkapkan bahwa seluruh penumpang speedboat berhasil selamat tanpa mengalami cedera serius berkat penggunaan jaket pelampung. Namun, temuan yang lebih mengkhawatirkan adalah dugaan bahwa pengemudi speedboat tersebut tidak memiliki Surat Izin Mengemudi (SIM) yang sesuai untuk mengoperasikan perahu wisata di Telaga Sarangan.
"Tidak ada korban jiwa dari penumpang maupun pengemudi. Kayaknya pengemudi tidak punya SIM, mungkin pengemudi pocokan atau pengemudi sementara. Kita akan koordinasi dengan Dinas Perhubungan terkait hal tersebut," jelasnya.
Insiden ini menyoroti pentingnya pengawasan ketat terhadap kualifikasi dan lisensi pengemudi perahu wisata, serta perlunya penegakan aturan yang lebih ketat untuk memastikan keselamatan wisatawan. Pihak berwenang setempat diharapkan dapat segera mengambil tindakan untuk mencegah kejadian serupa di masa depan.
Selain keselamatan penumpang, insiden ini juga menimbulkan kerugian materi bagi salah seorang wisatawan. Sebuah tas berisi barang-barang berharga, termasuk telepon genggam, kunci mobil, dan sejumlah uang tunai, hilang tenggelam di telaga. Tim penyelamat dari BPBD Kabupaten Magetan diterjunkan untuk melakukan pencarian, namun hingga saat ini tas tersebut belum berhasil ditemukan.
Eka Wahyudi, Kasi Darlog BPBD Kabupaten Magetan, menjelaskan bahwa upaya pencarian terkendala oleh kondisi air telaga yang dingin dan berlumpur, serta jarak pandang yang sangat terbatas. "Ada beberapa kendala di lapangan seperti kondisi air telaga yang sangat dingin dan berlumpur, visibility 0, sehingga kami hanya bisa meraba-raba," ujarnya.
Upaya pencarian yang dilakukan selama kurang lebih 2 jam dengan menggunakan 3 tabung oksigen belum membuahkan hasil. Pihak berwenang akan terus berupaya untuk menemukan tas yang hilang, sambil terus mengevaluasi dan meningkatkan standar keselamatan di Telaga Sarangan.