Pembakaran Sampah Ilegal di Cengkareng Timur Ancam Kesehatan Warga Apartemen
Asap dan bau menyengat dari pembakaran sampah ilegal di Cengkareng Timur, Jakarta Barat, menjadi mimpi buruk bagi warga apartemen di sekitarnya. Mereka terpaksa menghirup udara kotor setiap hari, yang berujung pada masalah kesehatan serius seperti Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA). Warga mengeluhkan aktivitas pembakaran sampah yang terjadi hampir setiap hari di lahan kosong dekat apartemen mereka.
Hendrika, seorang penghuni apartemen, mengungkapkan keprihatinannya. Menurutnya, pembakaran sampah biasa dilakukan pada pagi dan sore hari, menghasilkan asap tebal yang dengan mudah mencapai unit apartemennya, meskipun jendela sudah ditutup rapat. "Kita tungguin dari pagi, mereka enggak bakar," ujarnya. Bau asap yang menyengat dan partikel debu dari pembakaran sampah bahkan menempel pada perabotan dan pakaian, menambah daftar keluhan warga.
Pengelola apartemen telah berupaya menegur para pelaku pembakaran sampah, namun tidak membuahkan hasil. Pelaku pembakaran sampah tetap beroperasi seperti biasa. “Iya sebenarnya tuh udah beberapa kali (menegur), dari kita, dari kelurahan juga cuman ya ngeyel-ngeyel juga,” kata pengelola apartemen. Ironisnya, pelaku pembakaran sampah diketahui sebagai penduduk asli wilayah tersebut, bahkan dikenal sebagai tokoh masyarakat setempat. Hal ini membuat upaya peneguran menjadi lebih sulit.
Dampak kesehatan yang dirasakan warga pun tidak main-main. Hendrika mengaku mengalami sesak napas akibat paparan asap sampah. Ia menduga, penyakit ISPA yang dideritanya berulang kali disebabkan oleh asap yang terus-menerus masuk ke unit apartemennya. "Makin mudah gitu (ISPA kambuh), makin sensitif," keluhnya.
Warga mendesak pemerintah kota dan instansi terkait untuk segera bertindak tegas menghentikan aktivitas pembakaran sampah ilegal yang meresahkan ini. Mereka berharap ada solusi permanen agar dapat menghirup udara bersih dan hidup sehat. Hendrika mengaku telah berulang kali melaporkan masalah ini melalui aplikasi Jakarta Kini (JAKI) sejak 2022, namun belum ada tindakan nyata dari pihak berwenang. Laporan-laporan tersebut selalu disertai dengan bukti foto dan video sebagai bukti pendukung. "Jadi kita tuh dari tiga tahun yang lalu, ini kebetulan akun JAKI teman saya, udah lapor di JAKI. Rajin kita lapor, bahkan ada yang sepuluh bulan lalu,” kata Hendrika.
Berikut adalah keluhan-keluhan utama warga akibat pembakaran sampah ilegal:
- Gangguan pernapasan (ISPA, sesak napas)
- Bau asap yang menyengat dan mengganggu
- Debu dan partikel dari pembakaran sampah yang menempel pada perabotan dan pakaian
- Ketidaknyamanan dan keresahan akibat kualitas udara yang buruk
Warga berharap pemerintah segera turun tangan mengatasi masalah ini demi kesehatan dan kenyamanan mereka.