100 Hari Transformasi Maluku Utara: Gebrakan Gubernur Sherly Tjoanda dan Sarbin Sehe dalam Pembangunan Daerah
Seratus hari pertama kepemimpinan Gubernur Sherly Tjoanda dan Wakil Gubernur Sarbin Sehe di Maluku Utara menandai babak baru bagi provinsi yang kaya akan rempah-rempah ini. Dilantik pada 20 Februari 2025 oleh Presiden Prabowo Subianto, pasangan pemimpin ini segera bergerak cepat untuk mewujudkan perubahan signifikan di berbagai sektor, dengan fokus utama pada peningkatan pelayanan dasar dan kesejahteraan masyarakat.
Setelah mengikuti pembekalan intensif di Akademi Militer Magelang, Sherly dan Sarbin menyusun rencana strategis lima tahun yang berorientasi pada pelayanan publik yang lebih baik. Prioritas utama mereka meliputi pendidikan, kesehatan, dan pengentasan kemiskinan. Dalam pidato perdananya di DPRD Malut, Gubernur Sherly menegaskan komitmennya untuk merealisasikan program-program unggulan, seperti pendidikan dan kesehatan gratis, yang kini telah membuahkan hasil nyata.
Pendidikan: Investasi Masa Depan
Salah satu langkah berani yang diambil oleh Gubernur Sherly adalah penghapusan seluruh pungutan komite di SMA, SMK, dan SLB negeri. Untuk mendukung kebijakan ini, Pemerintah Provinsi Maluku Utara (Pemprov Malut) mengalokasikan anggaran sebesar Rp 34 miliar melalui program Bantuan Operasional Sekolah Daerah (BOSDA). Selain itu, dana APBD sebesar Rp 61 miliar dialokasikan untuk merenovasi 118 sekolah menengah atas dan kejuruan di seluruh Maluku Utara, dengan harapan menciptakan lingkungan belajar yang lebih kondusif.
Selain infrastruktur, Pemprov Malut juga memberikan perhatian serius pada akses pendidikan tinggi. Melalui kerjasama dengan 27 perguruan tinggi terakreditasi B, beasiswa diberikan kepada mahasiswa berprestasi. Inisiatif ini merupakan wujud komitmen pemerintah daerah untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia dan memutus rantai kemiskinan struktural.
Berikut adalah beberapa inisiatif utama di sektor pendidikan:
- Penghapusan pungutan komite sekolah
- Alokasi dana BOSDA sebesar Rp 34 miliar
- Renovasi 118 SMA, SMK, dan SLB
- Program beasiswa bagi mahasiswa
Kesehatan: Prioritas Utama
Gubernur Sherly juga menunjukkan komitmennya dalam meningkatkan kualitas layanan kesehatan di Maluku Utara. Proyek pembangunan dua rumah sakit baru di Bobong (Pulau Talibu) dan Maba (Halmahera Utara) menjadi bukti nyata dari upaya tersebut. Bersama Menteri Kesehatan dan Kepala Kantor Staf Presiden, Sherly meresmikan peningkatan status RSUD Bobong dan RSUD Maba dari tipe D ke tipe C.
Selain pembangunan infrastruktur, Pemprov Malut juga menjalin kerjasama dengan BPJS Kesehatan untuk mewujudkan Universal Health Coverage (UHC) atau Jaminan Kesehatan Universal Berkualitas. Mulai 1 Juni 2025, seluruh warga Maluku Utara yang belum memiliki BPJS aktif dapat langsung mengaktifkannya dan mendapatkan layanan kesehatan tanpa harus menunggu 14 hari. Cukup dengan membawa KTP ke RSUD atau Dinas Kesehatan Provinsi Malut, layanan kesehatan gratis dapat diakses.
Berikut adalah beberapa inisiatif utama di sektor kesehatan:
- Pembangunan dua rumah sakit baru
- Peningkatan status RSUD Bobong dan RSUD Maba
- Kerjasama dengan BPJS Kesehatan untuk UHC
- Aktivasi BPJS langsung tanpa masa tunggu
Respons Cepat terhadap Bencana dan Pengembangan Infrastruktur
Sebagai pemimpin yang responsif, Gubernur Sherly juga bergerak cepat dalam menanggapi bencana alam yang melanda Halmahera Utara dan Halmahera Barat. Pemprov Malut mengalokasikan dana BTT sebesar Rp 7,3 miliar untuk perbaikan jembatan yang putus akibat bencana.
Dalam upaya meningkatkan konektivitas dan perekonomian daerah, Pelabuhan Sofifi kembali diaktifkan setelah direvitalisasi oleh Kementerian Perhubungan. Peluncuran perdana kapal feri KM Mutiara Ferindo pada 26 Maret 2025 membuka rute Bitung-Ternate-Sofifi-Bitung, dengan tarif yang terjangkau.
Pemberdayaan Masyarakat dan Jaminan Sosial
Tidak hanya fokus pada infrastruktur dan pelayanan dasar, Pemprov Malut juga memberikan perhatian pada pemberdayaan masyarakat. Jaminan kecelakaan kerja (JKK) diberikan kepada nelayan, buruh, dan pedagang, memberikan perlindungan dari risiko pekerjaan. Selain itu, bantuan juga disalurkan kepada 100 UMKM dalam rangka memperingati Hari Kartini.
Gubernur Sherly juga meluncurkan Kampung Nelayan Modern di Kelurahan Dufa-dufa, Kota Ternate, dan menyerahkan 175 unit kapal nelayan lengkap dengan alat tangkap dan pendingin hasil laut. Inisiatif ini diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan nelayan dan mendorong pertumbuhan ekonomi lokal.
Untuk memastikan program-program pemerintah berjalan dengan lancar dan transparan, Pemprov Malut menjalin kerjasama dengan Polda Malut dalam hal pengamanan dan pendampingan program. Langkah ini merupakan wujud komitmen pemerintah daerah untuk mewujudkan tata kelola pemerintahan yang bersih dan akuntabel.
Seratus hari pertama kepemimpinan Gubernur Sherly Tjoanda dan Wakil Gubernur Sarbin Sehe telah menunjukkan arah yang jelas bagi pembangunan Maluku Utara. Dengan fokus pada pelayanan dasar, infrastruktur, dan pemberdayaan masyarakat, Maluku Utara siap menyongsong masa depan yang lebih baik.