Aktivitas Vulkanik Meningkat, Gunung Ile Lewotolok Erupsi dan Hujan Abu Mengancam Desa Sekitar
Gunung Ile Lewotolok yang terletak di Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur (NTT), kembali menunjukkan aktivitas vulkaniknya dengan erupsi yang terjadi pada Kamis malam, 29 Mei 2025, pukul 20.48 Wita. Erupsi ini terekam oleh seismograf dengan amplitudo maksimum mencapai 40 mm dan durasi sekitar 1 menit 24 detik.
Dari hasil pengamatan Pos Pengamat Gunung Api (PGA) Ile Lewotolok, erupsi ini disertai dengan lontaran lava pijar yang menyebar ke berbagai arah dari puncak gunung. Dentuman keras juga terdengar menyertai letusan tersebut, menambah kekhawatiran warga sekitar. Kolom abu vulkanik yang dihasilkan mencapai ketinggian 400 meter di atas puncak gunung, yang memiliki elevasi sekitar 1.823 meter di atas permukaan laut. Warna abu teramati kelabu dengan intensitas tebal, dan pergerakannya condong ke arah barat dan barat laut.
Petugas PGA Ile Lewotolok, Jefri Pugel, menyampaikan bahwa desa-desa yang berada di sektor barat dan barat laut gunung, seperti Waowala dan Bungamuda, berpotensi terdampak hujan abu. Mengingat kondisi ini, Jefri mengimbau warga yang tinggal di sekitar gunung untuk selalu mengenakan masker atau alat pelindung diri lainnya saat beraktivitas di luar rumah. Hal ini penting untuk melindungi saluran pernapasan dari partikel abu vulkanik yang dapat menyebabkan gangguan kesehatan.
Saat ini, status aktivitas Gunung Ile Lewotolok berada pada level II atau waspada. Meskipun demikian, warga diminta untuk tetap tenang namun meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi dampak erupsi lanjutan. Pemerintah daerah dan instansi terkait terus melakukan pemantauan intensif terhadap aktivitas gunung dan berkoordinasi untuk mengambil langkah-langkah mitigasi yang diperlukan demi keselamatan warga. Peningkatan aktivitas vulkanik ini menjadi pengingat akan pentingnya kesiapsiagaan dan kewaspadaan dalam menghadapi potensi bencana alam.