Jepang Ulurkan Tangan, Universitas Pertimbangkan Tampung Mahasiswa AS yang Terimbas Kebijakan Imigrasi

Jepang Tawarkan Bantuan kepada Mahasiswa AS di Tengah Ketidakpastian Kebijakan

Pemerintah Jepang mengambil langkah proaktif dengan meminta universitas-universitas di seluruh negeri untuk membuka pintu bagi mahasiswa asing yang mungkin terdampak oleh perubahan kebijakan imigrasi di Amerika Serikat. Inisiatif ini muncul sebagai respons terhadap upaya pemerintahan Presiden AS saat itu, Donald Trump, yang berusaha memperketat pengawasan terhadap universitas-universitas AS, termasuk Universitas Harvard, terkait penerimaan mahasiswa internasional.

Menteri Pendidikan Jepang, Toshiko Abe, menyampaikan bahwa pemerintah telah secara resmi meminta universitas-universitas untuk mempertimbangkan langkah-langkah dukungan, termasuk kemungkinan menerima mahasiswa internasional yang saat ini terdaftar di universitas-universitas AS, guna memastikan kelangsungan studi mereka. Langkah ini diambil mengingat Amerika Serikat merupakan destinasi studi yang sangat populer bagi mahasiswa Jepang, dan banyak dari mereka telah menyatakan kekhawatiran mengenai status studi mereka di tengah perubahan kebijakan yang terjadi.

Universitas Tokyo, salah satu institusi pendidikan tinggi terkemuka di Jepang, telah secara terbuka menyatakan pertimbangannya untuk menerima mahasiswa yang terkena dampak kebijakan AS untuk sementara waktu. Wakil Rektor Universitas Tokyo, Kaori Hayashi, mengungkapkan hal ini dalam sebuah wawancara dengan surat kabar Nikkei, menunjukkan keseriusan universitas dalam menanggapi situasi ini. Selain itu, Universitas Kyoto juga sedang mengevaluasi kemungkinan untuk menerima peneliti muda dari universitas-universitas di AS, serta mencari cara lain untuk memberikan bantuan kepada mahasiswa yang mungkin menghadapi kesulitan akibat perubahan kebijakan imigrasi.

Inisiatif pemerintah Jepang ini mencerminkan komitmen untuk mendukung pendidikan dan mobilitas internasional, serta memastikan bahwa generasi muda dengan potensi dan ambisi memiliki kesempatan untuk melanjutkan studi mereka, terlepas dari perubahan kebijakan yang terjadi di negara lain. Pemerintah Jepang menekankan bahwa mereka akan melakukan segala yang mungkin untuk memfasilitasi kelangsungan pendidikan bagi mahasiswa yang terdampak.