Sektor Pariwisata Indonesia Catat Pertumbuhan Positif Berkat Strategi Inovatif dan Kolaborasi
markdown Kinerja sektor pariwisata Indonesia menunjukkan tren positif yang signifikan pada Mei 2025, didorong oleh peningkatan jumlah wisatawan mancanegara (wisman) dan wisatawan nusantara (wisnus). Data ini diungkapkan dalam laporan kinerja yang dirilis oleh Kementerian Pariwisata (Kemenpar), yang menyoroti berbagai strategi dan program yang berkontribusi pada pertumbuhan ini.
Kunjungan Wisatawan Meningkat
Pada Maret 2025, Indonesia mencatat 841.030 kunjungan wisman. Meskipun angka ini menunjukkan penurunan bulanan sebesar 2,18 persen dibandingkan Maret 2024, akumulasi kunjungan pada kuartal pertama (Q1) 2025 mencapai 2,74 juta, menandai pertumbuhan sebesar 7,83 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Perjalanan wisnus juga mengalami peningkatan yang substansial. Jumlah perjalanan wisnus pada Maret 2025 mencapai 88,91 juta, meningkat 12,61 persen dibandingkan Maret 2024. Secara kumulatif, Q1 2025 mencatat 282,41 juta perjalanan wisnus, menunjukkan pertumbuhan sebesar 12,71 persen dibandingkan Q1 2024.
Surplus Devisa dari Sektor Pariwisata
Data dari Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat bahwa perjalanan warga Indonesia ke luar negeri pada Maret 2025 berjumlah 582.000, turun 15,92 persen dari tahun sebelumnya. Namun, secara kumulatif, Q1 2025 mencatat 2,33 juta perjalanan, meningkat 6,55 persen dibandingkan Q1 2024. Lebih banyaknya kunjungan wisman dibandingkan perjalanan ke luar negeri berkontribusi pada surplus devisa sektor pariwisata nasional.
Strategi Menghadapi Tantangan
Kemenpar berupaya mengatasi penurunan tingkat okupansi hotel sebesar 3,55 persen pada kuartal pertama tahun 2025. Penurunan ini disebabkan perubahan pola anggaran pemerintah, yang menjadi tantangan tersendiri. Kemenpar merespons dengan berdialog bersama Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) dan akan meluncurkan inovasi produk, strategi pemasaran yang diperbarui, serta mendorong percepatan belanja pemerintah di sektor akomodasi.
Program Unggulan: Gerakan Wisata Bersih dan Karisma Event Nusantara
Gerakan Wisata Bersih, sebuah inisiatif utama Kemenpar, terus memberikan dampak positif. Sampai dengan 7 Mei 2025, program ini telah diimplementasikan di 8 destinasi di 5 provinsi, berhasil mengumpulkan lebih dari 18,1 ton sampah dengan partisipasi lebih dari 5.600 orang. Program ini bertujuan untuk mempromosikan citra Indonesia sebagai destinasi yang bersih dan ramah.
Selain itu, Kemenpar juga menekankan pentingnya acara berbasis Intellectual Property (IP) melalui program Karisma Event Nusantara (KEN). Pada tahun 2025, lebih dari 110 acara direncanakan di 37 provinsi. Dari delapan acara pertama yang telah diselenggarakan, tercatat 1,44 juta pengunjung dengan nilai transaksi ekonomi mencapai Rp101,79 miliar.
Promosi Internasional dan Kemitraan Strategis
Untuk memperkuat posisi Indonesia di pasar global, Kemenpar berpartisipasi dalam Arabian Travel Market (ATM) Dubai dari 28 April hingga 1 Mei 2025. Partisipasi ini menghasilkan potensi devisa sebesar Rp1,42 triliun, meningkat 6,77 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
Kolaborasi lintas kementerian juga ditingkatkan melalui penandatanganan Nota Kesepahaman dengan Kementerian Koperasi dan UKM untuk mengembangkan Koperasi Merah Putih di desa wisata. Program percontohan akan dilaksanakan di 17 desa wisata, dengan target untuk memperluasnya ke 291 desa dan diharapkan dapat mencakup 6.100 desa wisata di seluruh Indonesia. Inisiatif ini bertujuan untuk memperkuat peran koperasi sebagai fondasi ekonomi komunitas.
Pariwisata Berkelanjutan dan Inklusif
Kemenpar berkomitmen untuk mengembangkan pariwisata yang berkelanjutan dan inklusif. Kolaborasi erat dan sinergi lintas sektor dianggap penting untuk menjadikan sektor pariwisata sebagai penggerak ekonomi yang memberikan dampak positif bagi seluruh masyarakat Indonesia.