Kewaspadaan Dokter Kulit Terhadap Tren Kecantikan TikTok yang Menyesatkan

Bahaya Tren Kecantikan Viral di TikTok: Dokter Mengimbau Konsumen untuk Lebih Cermat

Era digital telah menghadirkan fenomena tren kecantikan yang dengan cepat menyebar dan menjadi viral di platform seperti TikTok. Mulai dari penggunaan kulit pisang dalam perawatan kulit hingga pemakaian lemak sapi sebagai alternatif tabir surya, antusiasme terhadap konten-konten ini seringkali mengabaikan dasar-dasar ilmiah dan medis yang penting.

Generasi muda, khususnya rentang usia 18-34 tahun, semakin mengandalkan media sosial sebagai sumber utama informasi kecantikan. Namun, validitas informasi yang beredar menjadi sorotan utama. Data menunjukkan bahwa informasi yang tidak akurat cenderung menyebar enam kali lebih cepat daripada informasi yang berbasis fakta.

Dokter Muneeb Shah, seorang dermatolog terkemuka dengan akun populer @dermdoctor, menekankan pentingnya kemampuan untuk membedakan antara konten edukatif yang didukung oleh ilmu medis dengan konten sensasional yang tidak memiliki dasar ilmiah. Kekhawatiran dr. Muneeb berakar pada banyaknya informasi yang kurang tepat yang beredar di TikTok belakangan ini.

Risiko Produk Perawatan Kecantikan dengan Janji Instan

Selain itu, kehadiran produk-produk perawatan kecantikan baru dengan promosi yang menjanjikan solusi cepat juga menjadi perhatian. Para profesional kecantikan mengimbau generasi Z untuk lebih waspada dalam memilih produk perawatan kulit.

"Kurangnya regulasi dalam industri suplemen dan perawatan kulit menyebabkan banyak produk yang tidak memiliki bukti atau pengujian medis yang memadai, sehingga menimbulkan risiko bagi kesehatan kulit," ujar Barbara Kubicka, seorang konsultan estetika.

Ia menambahkan, "Meskipun daya tarik hasil instan sangat menggoda, penting untuk mengadopsi pendekatan jangka panjang dan personal yang dipandu oleh saran profesional."

Memanfaatkan Media Sosial dengan Bijak untuk Edukasi Kecantikan

Bukan berarti semua tren di TikTok harus dihindari sepenuhnya. Media sosial berpotensi menjadi alat edukasi yang efektif jika digunakan dengan bijak. Kita hidup di era "skintellectual", di mana konsumen tidak hanya fokus pada hasil akhir, tetapi juga ingin memahami kandungan, fungsi, dan bukti ilmiah di balik setiap produk.

Oleh karena itu, penting untuk memilih tren kecantikan dengan cermat dan mencari kreator konten yang menyajikan informasi akurat.

"Carilah kreator konten yang selalu akurat dan transparan, tetap berada dalam area keahliannya, dan jujur dengan endorsement yang diterimanya sebagai bagian dari iklan," saran dr. Muneeb.