Tragedi Kebakaran di Aceh Utara Renggut Nyawa Balita, Bupati Berang dan Janjikan Evaluasi Total Petugas Damkar
Kabupaten Aceh Utara berduka setelah seorang bocah berusia enam tahun, Muhammad Ishak, menjadi korban dalam kebakaran yang melanda sebuah rumah di Desa Alue Bili Rayek, Kecamatan Baktiya. Insiden tragis yang terjadi pada Kamis, 29 Mei 2025 ini memicu kemarahan warga dan pemerintah daerah setempat.
Api dengan cepat melalap rumah berkonstruksi kayu tersebut. Lokasi kejadian yang hanya berjarak sekitar 250 meter dari pos pemadam kebakaran menambah pilu, karena respons petugas dianggap lambat oleh warga sekitar. Keterlambatan inilah yang kemudian memicu reaksi keras dari berbagai pihak, termasuk Bupati Aceh Utara, Ismail A Jalil.
Kunjungan Bupati ke Rumah Duka dan Pos Damkar
Bupati Ismail A Jalil, yang dikenal dengan sapaan Ayahwa, segera mendatangi rumah duka untuk menyampaikan belasungkawa. Tak hanya itu, ia juga menyempatkan diri mengunjungi pos pemadam kebakaran yang terletak tak jauh dari lokasi kejadian.
Setibanya di pos, Ayahwa disambut dengan protes keras dari puluhan warga yang berkumpul. Mereka mengungkapkan kekecewaan mendalam atas lambatnya penanganan kebakaran yang menyebabkan hilangnya nyawa seorang anak.
"Saya minta warga membubarkan diri. Untuk petugas, tenang, besok semuanya saya ganti segera," tegas Ayahwa kepada warga yang emosi.
Temuan Mengejutkan di Pos Damkar
Kekecewaan Ayahwa semakin memuncak saat mengetahui bahwa dari delapan petugas yang seharusnya bertugas di pos tersebut, hanya dua orang yang berada di tempat. Hal ini dinilai sebagai pelanggaran serius terhadap standar operasional yang seharusnya dipatuhi oleh seluruh petugas pemadam kebakaran.
"Harusnya sudah paham standar operasi, tidak boleh pos kosong. Harus tetap siaga, sudah tujuh tahun bertugas, masak tidak paham-paham. Besok semua menghadap saya," ucap Ayahwa dengan nada berang, menunjukkan kekecewaannya yang mendalam.
Ayahwa menekankan pentingnya kesiapsiagaan dan keikhlasan dalam menjalankan tugas sebagai petugas pemadam kebakaran. Ia berharap kejadian tragis ini menjadi pelajaran berharga dan tidak akan terulang kembali di masa depan.
"Tugas damkar itu mulia, harus ikhlas. Saya minta ini kasus terakhir, jangan ada lagi ke depan kasus kelalaian seperti ini," tegasnya.
Insiden ini menjadi sorotan utama di Kabupaten Aceh Utara, memicu evaluasi menyeluruh terhadap kinerja petugas pemadam kebakaran. Bupati berjanji akan mengambil tindakan tegas untuk memastikan pelayanan yang lebih baik dan responsif dalam situasi darurat di masa mendatang.
Daftar Poin Penting yang Didalami:
- Keterlambatan respons petugas Damkar
- Jumlah petugas yang tidak sesuai standar saat bertugas
- Evaluasi menyeluruh kinerja petugas Damkar
- Penekanan pada kesiapsiagaan dan keikhlasan dalam bertugas