DPRD DKI Jakarta Pertanyakan Keamanan dan Efektivitas Program Taman 24 Jam
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta menyoroti program operasional 24 jam taman-taman kota yang digagas oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jakarta. Kekhawatiran utama yang disuarakan adalah potensi penyimpangan dan peningkatan biaya operasional tanpa manfaat yang jelas.
Anggota DPRD DKI Jakarta dari Fraksi PKS, Taufik Zoelkifli, menyampaikan bahwa meskipun program ini bertujuan untuk memberikan fasilitas bagi pekerja yang ingin menikmati ruang terbuka hijau setelah jam kerja, namun operasional taman hingga larut malam dapat memicu aktivitas yang tidak diinginkan. Ia menyarankan agar operasional taman dibatasi hingga pukul 22.00 WIB.
"Pekerja biasanya selesai beraktivitas pukul 21.00 atau 22.00 WIB. Jika taman tetap buka hingga pukul 24.00 WIB ke atas, kami khawatir akan ada penyimpangan," ujar Taufik.
Selain masalah keamanan, Taufik juga menyoroti implikasi anggaran dari operasional taman 24 jam. Menurutnya, pengawasan yang lebih ketat akan membutuhkan penambahan personel keamanan, yang pada gilirannya akan meningkatkan beban anggaran untuk gaji dan honorarium.
"Meskipun taman hanya buka hingga pukul 22.00 WIB, pengawasan tetap diperlukan. Kami harus mempertimbangkan bahwa penjagaan taman akan menambah beban anggaran," jelas Taufik.
Ia menambahkan bahwa meskipun APBD Jakarta relatif besar, setiap pos anggaran telah dialokasikan untuk keperluan tertentu. Penambahan anggaran untuk biaya operasional taman 24 jam akan perlu dibahas lebih lanjut dalam APBD perubahan.
"Kami akan membahas kembali mengenai kelayakan operasional 24 jam taman dalam APBD perubahan. Beberapa anggota DPRD juga telah menyuarakan bahwa program ini berpotensi mubazir," ungkap Taufik.
Di sisi lain, Staf Khusus Gubernur dan Wakil Gubernur Jakarta Bidang Komunikasi Publik, Chico Hakim, sebelumnya menyampaikan bahwa dari 40 program unggulan Pemprov, hanya satu atau dua yang belum terealisasi dalam 100 hari kerja. Salah satunya adalah Jakarta Funding, sebuah badan investasi untuk mendukung pembiayaan pembangunan Jakarta.
Menurut Chico, pembentukan Jakarta Funding terhambat oleh kebutuhan akan dasar hukum dan regulasi yang kuat. Namun, program lain seperti pemutakhiran data Kartu Jakarta Pintar (KJP), pembangunan rumah susun, pengembangan kawasan Transit Oriented Development (TOD), dan penggratisan 15 golongan pengguna Transjabodetabek telah berjalan.
Perpanjangan jam operasional taman kota, seperti Tebet Eco Park yang kini buka hingga pukul 22.00, juga telah terealisasi. Selain itu, lima taman lainnya, termasuk Taman Ayodhya dan Taman Literasi Martha Christina Tiahahu, kini beroperasi selama 24 jam.