Gerhana Bulan Total 'Blood Moon' Ramadan 2025: Amerika dan Eropa Saksikan Puncaknya
Gerhana Bulan Total 'Blood Moon' Ramadan 2025: Amerika dan Eropa Saksikan Puncaknya
Pada 13-14 Maret 2025, fenomena langit langka akan menghiasi langit malam: gerhana bulan total, yang lebih dikenal sebagai 'blood moon' karena warna merah tua yang mencolok. Peristiwa astronomi ini, yang pertama sejak 2022, akan menjadi tontonan menarik bagi sebagian besar penduduk bumi, khususnya di wilayah Amerika dan Eropa. Gerhana bulan total terjadi ketika bulan purnama sepenuhnya memasuki bayangan umbra bumi, mengakibatkan perubahan warna dramatis pada permukaan bulan.
Proses gerhana bulan total ini akan berlangsung selama lebih dari enam jam, diawali dengan fase penumbra, yaitu saat bulan memasuki bayangan luar bumi yang lebih redup. Fase ini akan dimulai pada pukul 23.57 EDT (03.57 UTC) dan berakhir pada pukul 01.09 EDT (05.09 UTC). Selanjutnya, fase parsial akan dimulai, dengan bulan mulai memasuki bayangan umbra yang lebih gelap dan warna merahnya mulai terlihat. Fase parsial akan berlangsung dari pukul 01.09 EDT (05.09 UTC) hingga 02.26 EDT (06.26 UTC).
Puncak dari gerhana, yaitu fase totalitas, akan terjadi selama 65 menit, dimulai pukul 02.26 EDT (06.26 UTC) hingga 03.31 EDT (07.31 UTC). Pada fase ini, seluruh permukaan bulan akan berada di dalam bayangan umbra bumi, menampilkan warna merah tua yang spektakuler. Setelah fase totalitas, proses akan berbalik, melewati fase parsial kembali dari pukul 03.31 EDT (07.31 UTC) hingga 04.47 EDT (08.47 UTC), dan diakhiri dengan fase penumbra dari pukul 04.47 EDT (08.47 UTC) hingga 06.00 EDT (10.00 UTC).
Meskipun gerhana bulan total ini akan terlihat di berbagai belahan dunia, namun visibilitas terbaik akan dinikmati oleh penduduk di Amerika Utara dan Selatan. Di Amerika Serikat, seluruh fase gerhana akan terlihat di seluruh 50 negara bagian, termasuk Alaska dan Hawaii, serta Kanada dan Meksiko. Amerika Selatan juga akan menyaksikan seluruh peristiwa tersebut, terutama di negara-negara seperti Brasil, Argentina, dan Chili, yang dapat melihat gerhana total setelah tengah malam pada 14 Maret 2025.
Eropa Barat, termasuk Spanyol, Prancis, dan Inggris, akan dapat menyaksikan gerhana total saat bulan terbenam pada pagi hari tanggal 14 Maret 2025. Sementara itu, Afrika Barat, seperti Tanjung Verde, Maroko, dan Senegal, juga akan melihat gerhana total saat bulan terbenam. Di Asia Timur, gerhana akan terlihat saat bulan terbit. Pengamat di Oseania, khususnya Selandia Baru, hanya akan dapat menyaksikan fase-fase akhir gerhana, dengan bulan sudah berada dalam bayangan parsial saat terbit.
Gerhana bulan total ini tidak hanya menawarkan pemandangan langit yang menakjubkan, tetapi juga merupakan peristiwa astronomi yang penting untuk dipelajari dan diamati. Kejadian ini menjadi kesempatan langka bagi para astronom amatir dan profesional untuk mempelajari lebih lanjut tentang interaksi antara bumi, bulan, dan matahari. Bagi masyarakat umum, fenomena ini menjadi kesempatan untuk menyaksikan keindahan alam semesta dan merasakan keajaiban ciptaan Tuhan. Meskipun tanpa signifikansi astronomi khusus, peristiwa ini tetap menarik perhatian publik karena keindahan visualnya yang unik.
Visibilitas Gerhana Berdasarkan Wilayah:
- Amerika Utara: Seluruh fase gerhana terlihat di seluruh 50 negara bagian AS, Kanada, dan Meksiko.
- Amerika Selatan: Sebagian besar benua akan menyaksikan seluruh peristiwa, dengan gerhana total terlihat di Brasil, Argentina, dan Chili.
- Eropa: Eropa Barat akan melihat gerhana total saat bulan terbenam.
- Afrika: Afrika Barat akan melihat gerhana total saat bulan terbenam.
- Oseania: Selandia Baru akan melihat fase-fase akhir gerhana.